Rabu (1/7), Polri tepat berusia 74 tahun. Kinerja kepolisian diuji. Selain kewajiban menyelesaikan kasus-kasus yang ditangani. Juga turut memutus rantai penyebaran virus corona.
BALIKPAPAN-Polda Kaltim mengklaim memiliki keberhasilan mengungkap sejumlah kasus besar di Benua Etam. Yang paling menonjol adalah kasus peredaran narkoba. Di mana ratusan kilogram barang haram asal Malaysia yang masuk ke provinsi ini berhasil disita.
Tercatat selama Juli 2019 hingga Juli 2020 terdapat 1.520 kasus narkoba yang berhasil diungkap jajaran Polda Kaltim. Dengan jumlah tersangka 1.845 orang. Adapun sabu-sabu yang telah disita dalam rentang waktu itu sebanyak 138,7 kilogram.
Kapolri Jenderal Idham Azis menyerukan, semangat Hari Bhayangkara, Polri berkomitmen menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetap kondusif. Agar masyarakat semakin produktif dalam tatanan hidup baru di tengah pandemi. “Seluruh insan bhayangkara di mana pun berada, teruslah semangat dalam memberikan pengabdian terbaik pada bangsa dan negara,” pesannya.
Sementara itu, Kapolda Kaltim Irjen Muktiono mengaku, fokus utamanya adalah memerangi peredaran narkoba di Benua Etam. Sejumlah program dijalankan. “Tugas Polri tahun ini memang cukup berat. Selain menyelesaikan kasus yang ditangani. Juga mesti memutus mata rantai penyebaran virus. Belum lagi memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,” ungkapnya.
Buktinya di tengah pandemi, para pelaku peredaran narkoba memanfaatkan situasi itu. Di mana para pelaku diduga makin masif mengedarkan sabu-sabu. Tak tanggung-tanggung hingga total ratusan kilogram berhasil disita. “Itu terus kami perangi,” janjinya.
Selama kurang lebih empat bulan pihaknya bersama TNI dan masyarakat bersama-sama menghadapi pandemi Covid-19. “Kami harus memastikan masyarakat aman dan sehat. Di samping itu, Polri harus menjaga setiap anggota agar tetap terjaga kesehatannya,” paparnya.
Mantan kapolda Sulawesi Selatan itu mewanti-wanti masyarakat tidak menyebarkan berita bohong. Apalagi terkait Covid-19. Saat ini Polda Kaltim telah menangani dua perkara. “Perkaranya sudah naik sidik,” terang pehobi gowes ini.
Jenderal bintang dua itu berharap masyarakat lebih teliti dalam menyaring informasi. “Jangan langsung disebarkan,” ujarnya. Selain itu, dia memerintahkan anggotanya untuk 24 jam berpatroli di dunia maya. Sebab, informasi hoaks banyak berseliweran di media sosial (medsos).
Ketika masyarakat menerima informasi tersebut, kemudian tidak benar, otomatis mengganggu keamanan dan ketertiban di masyarakat. Itu berkaitan pula dengan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang rawan penyebar hoaks dan kejahatan lainnya. Pesta demokrasi itu harus berjalan aman dan damai.
Dikatakan, semangat profesional, modern, dan terpercaya menjadi modal utama jajarannya dalam menjaga, memelihara kamtibmas bersinergi dengan TNI serta lembaga terkait.
Dia berharap seluruh personelnya mampu memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat. Dia pun melakukan pembenahan dan pengawasan internal. Korps Bhayangkara terus berbenah. Dari dalam dan luar. “Tujuh puluh empat tahun, sama halnya manusia yang sudah kenyang pengalaman. Harus terus berbenah dalam melayani masyarakat,” saran Muktiono.
Kapolda tak menampik, masih ada saja anggotanya yang bertugas di luar fungsi dan tanggung jawabnya. “Anggota ada ribuan. Wajar masih satu dua orang tak disiplin dalam bertugas. Kalau sampai ada berbuat pidana hingga terlibat dalam peredaran narkoba, saya tindak tegas,” ungkapnya.
