BALIKPAPAN - Data terakhir, 186 pasien Covid-19 sebagian besar didominasi dari kalangan pekerja dari luar kota alias bukan KTP Balikpapan. Karena itu, harus ada kebijakan khusus terkait pekerja, khususnya di sektor minyak dan gas (migas), batu bara, dan telekomunikasi yang akan masuk ke Kota Minyak.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi pun menyebut, tiga sektor ini yang paling banyak muncul terkonfirmasi positif di Balikpapan. Melibatkan sekitar 57 perusahaan. Karena itu, dia meminta perusahaan agar melakukan pemeriksaan swab test sejak dari daerah asal pekerja. Jadi, ketika sampai di Balikpapan, mereka benar-benar aman.
“Kami sudah sepakat dengan pimpinan perusahaan migas, pertambangan, dan telekomunikasi,” katanya.
Walau surat edaran (SE) wali kota berakhir, mereka tetap akan melaksanakan swab test di daerah asal demi kebaikan bersama. Apalagi masih ada SE dari gubernur Kaltim. “Jadi, dengan SE Gubernur juga tetap kuat karena berlaku di seluruh Kaltim,” katanya.
Apalagi Balikpapan sudah menjadi kota dengan angka positif tertinggi di Kaltim. Pihaknya telah mengundang perwakilan perusahaan dari sektor-sektor itu.
“Hasilnya perusahaan akan membantu pemerintah untuk menekan angka kasus positif Covid-19. Mengaktifkan kembali tim gugus penanganan Covid-19 di perusahaan,” ujarnya.
Disiplin protokol kesehatan yang lebih tegas terhadap pekerja juga diminta dilakukan. Perusahaan harus memberikan edukasi kepada para pekerja, ketika dalam posisi libur tetap membatasi gerak dan tidak keluar rumah jika tidak terlalu penting.
“Ada kekhawatiran, karyawan terkonfirmasi positif bukan di tempat kerja. Namun, justru saat sedang off dan berkumpul dengan keluarga dan teman,” sebutnya. (gel/rdh/k16)