Polda Kaltim Siaga Karhutla

- Kamis, 2 Juli 2020 | 11:08 WIB
ilustrasi
ilustrasi

BALIKPAPAN - Rapat koordinasi penanganan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) digelar di markas Polda Kaltim, Selasa (30/6) sebagai bentuk antisipasi menjelang musim kemarau. 

Kapolda Kaltim Irjen Muktiono menyebut, kondisi pandemi Covid-19, pemanfaatan teknologi jadi keutamaan. Baik dalam pencegahan maupun dalam penindakan hukum. Karena itu, Ruang Command Center milik Polda Kaltim dimanfaatkan secara maksimal untuk memantau titik panas. 

“Dilakukan pengecekan ke lokasi. Jika benar api, segera dipadamkan. Jangan tunggu membesar,” jelas Muktiono. Mantan kepala Kordinator Staf Ahli Kapolri ini menguraikan, instruksi Presiden Joko Widodo jelas pada setiap daerah rawan karhutla. Ada 13 provinsi, satu di antaranya Kaltim. Mengingat, dari data selama tiga tahun terakhir, pada 2019 menjadi tahun terbanyak titik api di wilayah Benua Etam. (Lihat Grafis)

 “Agar memanfaatkan teknologi, perlu sinergisitas dan kerja sama semua pihak,” paparnya. 

Gubernur Kaltim Isran Noor yang hadir dalam rapat mengatakan, agar terus dilakukan pemantauan karhutla. Meski berada pada situasi Covid-19, koordinasi harus berjalan efektif. 

“Saya tekankan maksimal dalam koordinasi dan pencegahan serta penanganan. Selama ini sudah cukup berjalan baik,” tuturnya. Ditambahkan Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Kaltim, Kombes Pol Heri Heryandi, personel di command center bertugas selama 24 jam. Dengan fokus pengawasan titik api.

 “Semua wilayah dan personel kami sudah data nomor handphone-nya. Ketika, ada titik panas, ada tanda personel terdekat,” paparnya. 

Dia berharap, warga di sekitar lahan, kebun, dan hutan juga bekerja sama. Yakni tidak melakukan pembakaran dalam membuka lahan. “Kalau ada yang membakar, bisa dilaporkan,” jelasnya. 

Terkait pengungkapan kasus karhutla, Heri mengakui proses penyidikannya memang memakan waktu. Penyidik harus mengumpulkan bukti dokumen seputar kepemilikan lahan, sekaligus memeriksa saksi dan ahli. Di antaranya dari Dinas Kehutanan dan Dinas Perkebunan.

 “Hasilnya, mayoritas karhutla terjadi karena pembukaan lahan. Itu berdasar keterangan saksi dan olah tempat kejadian perkara,” ungkapnya. (aim/rdh/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X