Mercedes Tampung Permintaan Hamilton

- Rabu, 1 Juli 2020 | 13:52 WIB
LIVERY BARU: Tampilan desain W11 yang menjadi simbol untuk mengampanyekan kesetaraan.
LIVERY BARU: Tampilan desain W11 yang menjadi simbol untuk mengampanyekan kesetaraan.

WINA–Sebulan yang lalu, telepon Team Principal Mercedes Toto Wolff berdering. Di seberang sana ada jagoan Mercedes Lewis Hamilton yang membuka suara. Kedua kolega tersebut terlibat diskusi serius. Terutama terkait masalah rasialisme, keberagaman, dan kesetaraan yang menyita perhatian dunia.

Kemarin, dalam sebuah acara di Wina, Austria, Wolff menjelaskan driver jagoannya itu menginginkan sebuah simbol dan pertanda yang bisa diperlihatkan dari Mercedes dalam konteks sebuah tim. Lalu muncul ide untuk mengganti warna livery W11 untuk balapan musim 2020.

Baluran warna silver di bodi mobil Mercedes kini berganti dengan hitam solid. Juga dipercantik dengan strip toska dan pernak-pernik bintang Mercy di bagian belakang kemudi. Beruntung, rencana mereka disambut baik Direksi Daimler (perusahaan induk Mercedes) dan para sponsor.

“Keyakinan yang benar tidak cukup jika kami tetap diam. Untuk itu, kami ingin menggunakan suara dan platform kami untuk mengampanyekan isu kesetaraan dan menghormati (semua golongan),” papar Wolff dilansir salah satu media Austria Der Standard. Tidak bisa dimungkiri ajang F1 belum sepenuhnya mendukung keberagaman.

Wolff menjelaskan hanya 3 persen pekerja mereka berasal dari etnis minoritas. Lalu, 12 persen kru Mercedes adalah sosok perempuan. “Minimnya keberagaman ini menunjukkan kami membutuhkan pendekatan yang baru,” terangnya.

Dengan tampilan warna livery baru itu pula, Mercedes menginginkan adanya perubahan yang signifikan. “Meningkatkan keberagaman akan meningkatkan performa kami dalam jangka panjang,” lanjutnya.

Hamilton salah satu bintang F1 yang paling kencang menyuarakan perlawanan anti-rasialisme. Perjuangannya tidak hanya lewat dunia maya, dia pun sempat turun ke jalan menjadi bagian dalam demonstrasi damai. Kematian warga kulit hitam AS setelah mengalami kekerasan dari Kepolisian Minneapolis menjadi pemicu perlawanan tersebut.

Bahkan, juara dunia enam kali itu sempat bersitegang dengan mantan supremo F1 Bernie Ecclestone terkait isu rasialisme. “Lewis menggunakan momentum ini untuk mencapai perubahan yang berkelanjutan,” papar Wolff.

Hamilton mengapresiasi langkah timnya untuk membuat perbedaan. Pebalap asal Inggris itu secara personal pernah mengalami perlakuan rasialisme dalam hidupnya. Situasi yang sama terjadi ketika dia berjuang pada masa awal kariernya di pentas F1.

Upaya yang dilakukan Mercedes turut mewakili perasaan Hamilton sebagai pebalap “minoritas” di F1. “Kami ingin membangun warisan yang melampaui olahraga ini,” jelasnya. (nap/jpg/tom/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X