KETIKA kompetisi kembali bergulir, Presiden Borneo FC Nabil Husein Said Amin pun mengusulkan agar PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelontorkan subsidi sebesar lebih Rp 1 miliar setiap bulan kepada tiap-tiap tim. “Harapan kami subsidi di atas Rp 1 miliar. Dalam kondisi seperti ini, klub sulit mendapatkan sponsor. Belum lagi kami tidak bermain di kandang dan tanpa penonton,” ujar Nabil.
Menurut pria 26 tahun itu, wacana pemusatan pelaksanaan di Jawa membuat biaya operasional klub-klub yang berasal dari luar Jawa seperti Borneo FC semakin tinggi. Mereka mesti menyiapkan dana ekstra untuk transportasi, logistik, dan gaji tim selama di Jawa. “Namun, kami mendengar PSSI mau membantu untuk menyediakan hotel. Itu hal yang bagus tetapi kami tetap berharap klub-klub mendapatkan subsidi di atas Rp 1 miliar,” kata Nabil.
Sebelumnya, dalam pembicaraan antara PSSI, klub dan PT LIB pada awal Juni 2020, muncul wacana menaikkan jumlah subsidi per termin jika kompetisi berlanjut.
Rencananya, dalam lanjutan kompetisi yang mulai bergulir Oktober 2020, setiap tim Liga 1 masing-masing mendapatkan subsidi Rp 800 juta per termin, meningkat dari jumlah yang diterima sebelum pandemi yaitu Rp 520 juta.
Sementara untuk tim Liga 2, subsidi per termin bertambah 100 persen menjadi Rp 200 juta. Akan tetapi, pada Senin (29/6), Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita menyebut, pihaknya belum bisa memastikan dapat menaikkan jumlah subsidi karena semua itu tergantung pemasukan sponsor.
LIB harus membuat kontrak baru dengan sponsor-sponsor yang mendukung Liga 1 dan 2 sebelum pandemi. (jpc/ndy/k16)