Berau memang tak perlu diragukan destinasi wisatanya. Banyaknya potensi wisata, membuat daerah-daerah di sana bisa dimanfaatkan untuk bisa berjuang di tengah pandemi yang masih terjadi.
MENYIMPAN sejuta pesona alam yang menakjubkan tapi banyak yang belum terekspos ke masyarakat luar hingga saat ini.
Salah satu objek wisata yang masih belum banyak diketahui banyak adalah Danau Ngadeng, di Kampung Merabu, Kecamatan Kelay. Danau tersebut terkenal dengan airnya yang jernih kehijau-hijauan.
Fasilitas penunjangnya di Danau Ngadeng telah memadai. Di antaranya, tempat beristirahat hingga kamar mandi bagi wisatawan yang ingin buang air.
“Ya, setiap tahun lumayan banyak wisatawan yang datang. Kurang lebih 900 orang, sekitar 100 di antaranya wisatawan asing,” kata Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kampung Merabu Agus Athino.
Dalam perjalanan menuju danau tersebut, para wisatawan akan disuguhi pepohonan tinggi dan besar. Setiap pohon besar yang dilalui ada pemiliknya. “Jadi, masyarakat atau wisatawan yang ingin mengadopsi pohon harus membayar kepada masyarakat Kampung Merabu. Baru nanti namanya akan ditulis di pohon yang diadopsi,” terangnya. "Uang dari mengadopsi pohon itu digunakan untuk membuat pelang nama dan bantuan kepada anak-anak Kampung Merabu untuk pendidikan mereka,” jelas Agus.
Karena itu, pohon yang telah diadopsi akan dijaga masyarakat dan dilarang untuk ditebang. Namun, seiring mewabahnya Covid-19, ungkap dia, dalam empat bulan terakhir hampir tidak ada wisatawan yang berkunjung ke Danau Ngadeng. Pasalnya, pengelola hingga aparat kampung telah sepakat untuk melarang orang dari luar kampung untuk masuk.
“Dengan adanya kebijakan wisata dibuka kembali oleh pemerintah, akan kami buka juga. Dengan tetap berpedoman standar operasional prosedur (SOP) dari pemerintah,” pungkasnya.
Sebab, menurut dia, geliatnya wisatawan yang datang ke Danau Ngadeng bisa menambah penghasilan bagi warga setempat. Dengan demikian, jadi keuntungan bagi warga sekitar. (*aky/dra/k16)