Jatim Kasus Tertinggi Covid-19, Tes Terendah

- Selasa, 30 Juni 2020 | 10:27 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA— Menjadi provinsi dengan pertumbuhan kasus positif tertinggi di Indonesia, ternyata Jawa Timur mencatatkan kecepatan tes yang memprihatinkan. Yakni sekitar 1.428 tes per satu juta penduduk. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Jubir Pemerintah Untuk Covid-19 Achmad Yurianto (29/6), Angka tes yang dilakukan oleh Jatim adalah yang paling rendah diantara 5 Provinsi yang menjadi pusat pertumbuhan kasus positif. “Pemeriksaan laboratorium PCR (di Jatim,Red) harus ditingkatkan lebih masif lagi,” jelas Yuri kemarin.

Berdasar penjelasan Yuri, beberapa Provinsi yang pertumbuhan kasusnya lebih rendah dari Jatim memiliki kecepatan tes yang jauh lebih baik. Sumatera Barat dengan 7.168 tes per 1 juta penduduk. Sumatera Selatan 2.889 orang per 1 juta penduduk.

Provinsi Bali mencatatkan 7.151 tes per 1 juta penduduk. Kalimantan Selatan 2.281 tes per 1 juta penduduk. Serta Sulawesi Selatan yang mencapai 5.021 tes per 1 juta penduduk. Sementara Provinsi DKI yang juga memiliki pertumbuhan kasus positif tinggi namun masih di bawah Jatim mencatatkan total 21.406 tes per 1 juta penduduk.

Yuri mengungkapkan. Secara Nasional, angka tes spesimen mencapat 2.779 per 1 juta penduduk. “Kalau dilihat ada di kisaran 2 ribu. Dibandingkan dengan Jepang misalnya yang 3.484 per 1 juta penduduk,” jelas Yuri.

Sementara itu, Yuri menjelaskan Case Fatality Rate (CFR) atau prosentase kematian kasus Covid-19 rata-rata dunia saat ini berada di angka 5,01 persen. Angka CFR indonesia sedikit lebih tinggi yakni 5,15 persen. ”Namun masih lebih rendah dari Jepang yakni 5,33. 23 Provinsi angka kematiannya dibawah angka rata-rata kematian dunia,” jelas Yuri.

Sementara angka kesembuhan rata-rata dunia berada pada 54,15 persen. Angka kesembuhan nasional berada di bawah angka tersebut yakni 41,48 persen.

Sementara itu, Yuri mengatakan penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per Senin kemarin (29/6) totalnya menjadi 55.092 orang setelah kasus baru bertambah sebanyak 1.082 orang. Kemudian untuk pasien sembuh menjadi 23.800 orang setelah kasus sembuh bertambah sebanyak 864 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal menjadi 2.805 dengan penambahan 51 orang.

Yuri mengatakan, Kalau kita lihat distribusi sebarannya, maka Jawa Timur tetap yang tertinggi dengan melaporkan 297 kasus baru. Tapi diimbangi dengan melaporkan 171 kasus sembuh.

”Jawa Tengah 198, kasus baru, dengan 43 sembuh. Sulawesi Selatan, 188 kasus, dengan 52 sembuh, DKI Jakarta, melaporkan 125 kasus baru, dan 254 kasus sembuh. Kalimantan Tengah, 47 kasus baru, dan 49 kasus sembuh," imbuhnya.(tau)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X