Rancang Rel Kereta Balikpapan-Samarinda

- Senin, 29 Juni 2020 | 23:45 WIB
TAK BERLANJUT: Rencana lokasi yang sedianya akan dibangun rel kereta api di PPU oleh PT KAB.
TAK BERLANJUT: Rencana lokasi yang sedianya akan dibangun rel kereta api di PPU oleh PT KAB.

Sudah lama digaungkan. Bahkan sempat groundbreaking. Tapi keinginan rakyat Kaltim merasakan transportasi kereta tampaknya masih menunggu lama. Investor batal menanamkan modalnya.

 

BALIKPAPAN-Pemerintah Rusia akhirnya memutuskan mundur dari rencana pembangunan rel kereta api trans-Kalimantan. Kepastian jaminan investasi yang belum jelas, mendasari keputusan besar itu. Pasalnya PT Kereta Api Borneo (KAB) selaku investor, menginginkan jalur rel kereta api itu hanya mengangkut batu bara.

Mundurnya investor dari Negeri Beruang Putih disampaikan langsung oleh Gubernur Kaltim Isran Noor. Dalam kunjungan ke Balikpapan, pekan lalu, Isran mengatakan Pemerintah Rusia sedang memikirkan untuk tidak melanjutkan proyek rel kereta di Kaltim.

Dengan demikian, tahapan kegiatannya pun dihentikan sementara. Meski begitu, mantan bupati Kutim itu menyebut ada beberapa investor berminat melanjutkan perencanaan pembangunan rel kereta api yang akan menghubungkan Kalteng dengan Kaltim itu.

Isran belum menyebutkan secara gamblang identitas investor yang berminat itu. “Kalau yang kemarin, Rusia hanya membangun kereta api batu bara. Kalau ini (lanjutan rencana pembangunan kereta api Kaltim) untuk (mengangkut) batu bara, barang, dan orang,” ucapnya kepada Kaltim Post.

Suami dari Noorbaiti itu menilai alasan Pemerintah Rusia tidak melanjutkan rencana pembangunan rel kereta api Kaltim ini, karena telah menghitung kembali nilai investasi pembangunan. Berdasarkan perencanaan yang telah disusun, jaringan rel kereta api itu hanya diperuntukkan mengangkut komoditas batu bara.

Dengan demikian, investor memerlukan waktu yang cukup lama untuk balik modal. “Karena dia menghitung juga ‘kan. Kalau misalnya hanya batu bara saja, mungkin investasinya susah kembali,” ungkap ayah tiga anak itu.

Diketahui, PT KAB merupakan anak perusahaan dari Russian Railways, perusahaan jasa pelayanan kereta penumpang dan barang di Rusia. Untuk mendukung rencana pembangunan jalur rel kereta api khusus batu bara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan.

Jokowi melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) terhadap proyek itu di Kawasan Industri Buluminung (KIB), Penajam Paser Utara (PPU) pada 19 November 2015. Namun, hampir lima tahun berselang, investor memilih tidak melanjutkan rencana pembangunan rel kereta api tersebut.

Informasi itu juga diamini anggota Komisi V DPR RI Irwan. Wakil Kaltim di Senayan itu, mendapat informasi langsung dari Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri, perihal Pemerintah Rusia yang tidak ingin melanjutkan pembangunan rel kereta Kaltim.

“Itu sudah lama saya dengar dari Dirjen Perkeretaapian. Makanya saya minta, kalau memang investornya mundur dan PT KAB ‘angkat bendera putih’, ya pemerintah harus cari opsi lain,” kata dia saat dihubungi Kaltim Post, kemarin (28/6).

Pria yang akrab disapa Irwan Fecho itu menyarankan pemerintah daerah menyusun perencanaan baru. Mengenai rencana pembangunan jaringan perkeretaapian di Benua Etam. Nantinya, pembangunannya bisa dibiayai dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Pria kelahiran Sangkulirang, Kutim pada 30 April 1979 itu menyebut pemerintah pusat kini sudah menyiapkan rencana pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Balikpapan dengan Samarinda. Yang akan dibiayai APBN untuk menunjang pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kaltim.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X