Memudahkan Tracing, Simpan Nomor Kontak

- Senin, 29 Juni 2020 | 23:39 WIB
-
-

PENGAWASAN penumpang di Pelabuhan Semayang Balikpapan diklaim berlapis. General Manager (GM) Pelindo IV Cabang Balikpapan Iwan Sjarifuddin mengungkapkan perihal itu dan telah diantisipasi oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pelabuhan Semayang.

Dia mengatakan, pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Balikpapan telah ditugaskan untuk memantau thermal scanner di terminal kedatangan. “Terminal penumpang selalu kami semprot disinfektan setelah kegiatan embarkasi atau debarkasi penumpang,” terang dia saat dihubungi Kaltim Post, kemarin (28/6).

Mantan corporate secretary Pelindo IV itu menuturkan, kondisi di dalam terminal penumpang sudah menerapkan social distancing. Penumpang yang akan naik tidak diperkenankan bergerombol. Mereka masuk ke terminal satu per satu. Mereka juga harus menjalani pemeriksaan kelengkapan administrasi sebelum keberangkatan.

Sementara untuk penumpang yang turun, mereka harus menunjukkan hasil uji polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan dilakukan oleh Gugus Tugas Covid-19 Pelabuhan Semayang. “Para pengantar dan penjemput tidak diperkenankan menunggu di dekat tangga kapal,” tutup Iwan.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Balikpapan Andi Sri Juliarty menerangkan, hingga kemarin surat edaran Wali Kota Balikpapan mengenai pengendalian kedatangan penumpang di pintu masuk Kota Minyak masih berlaku dan akan berakhir pada Selasa (30/6).

Dengan demikian, penumpang yang masuk melalui Pelabuhan Semayang wajib membawa hasil rapid test non-reaktif sebanyak dua kali. Maupun uji PCR dengan hasil negatif Covid-19. Dengan jumlah penumpang yang turun di Balikpapan sebanyak 49 orang, dia menyebut dapat ditangani oleh tim Gugus Tugas Covid-19 Balikpapan. “Kemarin kami kaget. Katanya ada 800 orang,” katanya saat ditemui di Balai Kota Balikpapan kemarin.

Kepala Diskes Balikpapan itu menginstruksikan setiap penumpang yang turun di Pelabuhan Semayang, untuk menyetorkan identitas dan nomor kontak yang bisa dihubungi. Termasuk penumpang yang hanya membawa hasil rapid test non-reaktif hanya sekali dan tidak membawa uji PCR. Itu untuk memudahkan tracing penumpang.

“Makanya kami harus catat. Kalau perusahaan, akan dihubungi terus perusahaannya. Kalau warga biasa, akan dipantau pihak puskesmas. Asal dia jujur. Enggak memberi alamat palsu. Kalau dikasih alamat palsu, nanti susah dipantau pihak puskesmas,” pungkasnya. (kip/rom/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X