Serap Aspirasi Warga Pinggiran Sungai Kedang Kepala

- Senin, 29 Juni 2020 | 12:31 WIB

-
TENGGARONG-  Komisi I DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), melakukan kunjungan ke Kecamatan Muara Kaman Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dalam rangka menindaklanjuti laporan warga terkait persoalan lingkungan akibat aktivitas tambang batu bara dan menerima aspirasi warga terkait mahalnya biaya transportasi warga.
 
Camat Muara Kaman Surya Agus, ST M.Si mengatakan rasa terima kasih atas kehadiran komisi I, komisi IV, Kadis DLHK, Kadis Pertanian dan Peternakan, Kadis Kelautan dan Perikanan, Kadis Perhubungan, Kadis Perkebunan, Kepala BKSDA Provinsi dan Kepala KSOP Kelas II Samarinda, Kepala Desa, Kepala LBH masyarakat Kaltim, warga perkebunan dan nelayan, CV Aliya, CV Rama Sinta, CV Edelwis, ketua agen kapal dan Ketua Yayasan Primkopat.
 
Kehadiran semua pihak ini merupakan suatu tikat baik bersama dalam membahas persoalan warga yang bermukim di pinggir sungai kedang kepala meliputi tiga desa yakni Desa Muara Siran, Bukit Jering dan Desa Kupang Baru. Setiap desa permasalahan dan persoalannya berbeda pula.
 
“Desa Kupang Baru, merupakan desa yang paling ujung di kecamatan Muara Kaman yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Timur di sungai kadang kepala ini," ucap Agus.
 
Selama ini masyarakat hanya mengandalkan alur sungai kedang kepala dalam melakukan aktivitas sehari hari dalam mencari nafkah hidup keluarga. Dengan adanya investasi sektor pertambangan batu bara menggunakan arus lalu lintas sungai kedang kepala yang setiap hari siang malam selama 24.
 
Dengan kepadatan arus lalu lintas sungai aktivitas masyarakat sekitar merasa terganggu, mereka tidak bisa lagi secara leluasa berusaha mencari ikan di sungai karena hilir mudik aktivitas tugboat batu bara skala besar dan kecil ini sangat riskan terjadi kecelakaan.
Desa Kupang Baru ini merupakan desa terpencil sudah barang tentu ini menjadi perhatian bersama karena infrastruktur yang tidak memadai. Desa Kupang Baru merupakan desa yang masih terisolir akes penghubung ke desa lain belum ada.
 
Bagaimanapun pendapan yang dihasilkan masyarakat jika akses transportasi jalan belum ada ini terasa percuma, harga sembako sangat mahal, Gas elpiji langka kalaupun ada tapi mahal, mereka keluar mengeluarkan biaya yang sangat besar. "Dengan adanya anggota komisi I DPRD Kukar dan stakholder yang ada bisa mencarikan solusi agar masyarakat kita bisa maju dan sejahtera," katanya.
 
Dengan adaya perusahaan Bayan Grup yang melakukan investasi di sekitar Desa Kampung Baru ini bisa memantu dalam membuka terisolirnya warga dan bisa membantu membuka akses jalan dari Desa Kampung Baru ke Desa Liang Buaya di sebelah sungai kedang kepala kurang lebih 7 KM.
 
“Yang menjadi kendala, jalan yang ada melintasi cagar alam (BKSDA), padahal Desa Kupang Baru sudah ada sebelum cagar alam ditetapkan oleh pemerintah, kami berharap usulan ini menjadi perhatian komisi I DPRD Kukar agar dapat diperjuangkan kepemerintah provinsi dan pusat," harap Surya Agus.
 
Ketua Komisi 1, Supriyadi sangat mengapresiasi apa yang disampaikan camat dan beberapa kepala desa di Kecamatan Muara Kaman. Kehadiran Komisi I selain menindaklanjuti laporan warga terkait persoalan lingkungan akibat aktivitas tambang batu bara.
 
"Kita juga ingin melihat titik lokasi untuk mencarikan solusi yang terbaik, terutama terkait memutus mata ratai transpotasi yang cukup mahal dan jauh, kita saja menggunakan speed boot 300 PK dua buah memakan waktu satu jam lebih, jika mengunakan ces sampai berhari hari dan menggunakan biaya lebih dari Rp600 ribu," ujarnya.
 
“Semua ini menjadi kajian kita dengan semua pihak, termasuk BKSDA Provinsi Kaltim karena jalan yang diusulkan masuk kawasan Hutan Lindung dengan kawasan Cagar Alam, ini menjadi kendala tersendiri yang harus kita perjuangkan ke pemerintah provinsi dan pemerintah pusat nantinya,” katanya.
 
Menurutnya jika hanya mengandalkan biaya APBD Kukar ini sangat panjang prosesnya sehingga diharapkan nanti kerterlibatan PT Bara Tambang bisa terjun langsung untuk membuka akses karena keterlibatan perusahan ini sangat dibutuhkan, dengan pembuatan jalan ini bisa menjadi solusi yang tepat mengurangi aktivitas masyarakat yang menggantungkan usaha di sungai kedang kepala ini.
 
“Kita ingin kehadiran semua perusahaan dan mitra lainya menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat, khususnya di tiga desa dalam wilayah Kecamatan Muara Kaman," ucap Supri.(**)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X