Perketat Arus Penumpang di Pelabuhan Semayang

- Senin, 29 Juni 2020 | 10:54 WIB
WASPADA: Hari ini KM Siguntang dari Parepare akan berlabuh di Pelabuhan Semayang. Petugas mempersiapkan pemeriksaan terhadap penumpang yang turun. Pemkot Balikpapan juga akan menggelar swab test massal di Pasar Pandansari dalam waktu dekat. ANGGI PRADITHA/KP
WASPADA: Hari ini KM Siguntang dari Parepare akan berlabuh di Pelabuhan Semayang. Petugas mempersiapkan pemeriksaan terhadap penumpang yang turun. Pemkot Balikpapan juga akan menggelar swab test massal di Pasar Pandansari dalam waktu dekat. ANGGI PRADITHA/KP

BALIKPAPAN – Sekian lama tak ada kapal penumpang yang bersandar di Pelabuhan Semayang. Sesuai jadwal, hari ini (28/6), kali pertama Pelni kembali berlayar setelah ditutup. Yakni KM Siguntang dari Parepare. Terkait rencana kedatangan kapal, Gugus Tugas Covid-19 Balikpapan telah menerima informasi tersebut.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Balikpapan Andi Sri Juliarty menuturkan, pihaknya sudah mengerahkan petugas untuk menjaga arus penumpang masuk. Baik tim Gugus Tugas Covid-19 dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) akan memeriksa kelengkapan hasil rapid test atau hasil PCR penumpang.

“Kami juga mendapat bantuan tenaga dari relawan PMI dan Satpol PP,” katanya. Dengan jumlah personel yang cukup, dia yakin bisa memperketat pengawasan setiap penumpang yang tiba. Seperti diketahui, sulit melakukan pengawasan penumpang yang datang di Balikpapan melalui jalur laut.

Pemkot Balikpapan telah menyampaikan penjagaan di pelabuhan lebih sulit dibanding mengawasi penumpang tiba di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan. “Selama ini di pelabuhan memang memiliki tantangannya yang lebih besar,” ujarnya.

Ada potensi kecolongan dan susah pengaturan. Mengingat banyak penumpang yang hanya nembawa hasil rapid test non reaktif. Padahal, menurut instruksi Gubernur Kaltim, setiap yang ingin masuk ke Kaltim maka wajib menyertakan hasil tes negatif Covid-19.
Berlaku baik bagi mereka yang masuk melalui jalur darat, laut, dan udara.

“Ini kan kapal penumpang pertama kali datang. Kita akan lihat kondisinya dulu dan menata lagi kebijakan sesuai kondisi penumpang kapal,” ungkap perempuan yang akrab disapa Dio tersebut.

Dalam pengawasan penumpang yang tiba, pihaknya mengikuti instruksi terbaru dari Surat Edaran (SE) Nomor 9 Tahun 2020. Perubahan atas SE Nomor 7 Tahun 2020 tentang Kriteria dan Persyaratan Perjalanan Orang Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19.

“Kami siap mengikuti, instruksinya baru kami terima pagi (Sabtu) tadi,” ucapnya. Ada pun substansi perubahan dari SE terbaru ini seperti penumpang wajib menunjukkan hasil tes swab polymerase chain reaction (PCR) dengan hasil negatif atau rapid test hasil non-reaktif yang berlaku selama 14 hari.

Selanjutnya bagi penumpang yang di daerah asalnya tidak ada fasilitas PCR atau rapid test, maka menunjukkan surat keterangan dokter tidak menderita penyakit bergejala seperti influenza atau influenza-like illness (ILI). Kemudian mengunduh aplikasi Peduli Lindungi pada perangkat telepon seluler. Kebijakan ini berlaku sejak Jumat (26/6).

Sementara itu, Pemkot Balikpapan dalam waktu dekat menggelar swab test massal dengan sasaran pedagang Pasar Pandansari. Hal ini menindaklanjuti salah seorang pedagang yang terkonfirmasi positif dengan kode BPN 135. Swab test massal dijadwalkan pada Selasa (30/6). Berlokasi di Pasar Pandansari pada pukul 09.00 – 13.00 Wita.

Disediakan 500 kuota untuk swab test. Kemudian bisa bertambah lagi nanti melihat kebutuhan. “Kalau memang bertambah lagi (yang ingin swab test), kami sudah siapkan sampai 800 alat,” ungkapnya.

Sementara untuk swab test pedagang di pasar lain, pihaknya masih perlu melihat perkembangan kasus dulu. Sebelumnya, DKK Balikpapan sudah mengajukan bantuan dukungan alat tes cepat kepada Pemprov Kaltim. Akhirnya Pemprov Kaltim telah mengirim 480 virus transport medium (VTM) untuk Kota Beriman.

Jika menghitung sisa stok milik Pemkot Balikpapan, maka total tersedia 800 VTM. Perempuan yang akrab disapa Dio ini menuturkan, pihaknya juga mempersiapkan diri sebelum menggelar swab test massal. Tepatnya melatih para tenaga pendamping dokter spesialis sejak 22-26 Juni.

Pelatihan ini harus dilakukan karena keterbatasan dokter spesialis sebagai tenaga kesehatan yang mumpuni untuk melakukan swab test massal. Itu yang membuat DKK Balikpapan perlu mengadakan pelatihan para tenaga pendamping untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X