SEJAK beberapa daerah di Kaltim menerapkan tatanan baru, aktivitas masyarakat seolah kembali normal seperti saat Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) belum melanda. Terlebih ketika jalur lalu lintas udara menuju Bumi Etam dibuka.
Sejumlah pendatang yang hendak bekerja di Kaltim, dan terkonfirmasi terpapar virus, harus menjalani perawatan serius.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim Andi M Ishak menjelaskan, peningkatan kasus masih terus terjadi di Kaltim. Bahkan, kecenderungan belum ada penurunan. “Jadi belum ada tanda berakhir pandemi di Kaltim,” ucapnya. “Kita akan bersama dan beradaptasi dengan virus ini (corona),” tambahnya saat video conference dengan awak media, (26/6).
Andi menyebut, banyak aktivitas yang sudah kembali normal, dan kembalinya tempat-tempat keramaian, menjadi potensi dalam penyebaran virus. “Tapi tidak lagi pakai protokol kesehatan. Sementara orang yang datang silih berganti, enggak ada yang jamin orang yang datang tidak membawa virus,” jelasnya.
Dia memang tengah menyoroti fasilitas umum dan pusat keramaian yang bisa mengumpulkan banyak orang. “Risikonya jelas tinggi. Itu sudah pasti memudahkan penyebaran virus,” jelasnya. Selain itu, transportasi umum harus menjadi kewaspadaan. Ketua tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim itu juga menyoroti pemilik tempat usaha yang kembali membuka destinasinya.
“Protokolnya harus benar-benar diterapkan. Kita memang seperti berjalan beriringan dengan virus ini, tapi bukan harus terpapar kan. Kalau penggunaan masker benar-benar, tempat duduk diatur berjarak, dan lainnya juga diperketat, lonjakan kasusnya tidak begitu banyak,” ungkapnya. Pasalnya, Kaltim kembali ketambahan pasien yang terkonfirmasi positif. “Masyarakat juga harus benar-benar menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS),” jelasnya. Andi meyakini, protokol kesehatan yang diterapkan, bisa menekan pasien yang terpapar, selain maksimalnya tenaga medis melakukan tracing kepada orang tanpa gejala (OTG) atau di tempat-tempat umum. Hal itu dianggap sebagai upaya Dinas Kesehatan (Diskes) di seluruh daerah untuk bisa mengurangi penyebaran Covid-19.
Menyoal 10 kasus penambahan, Andi menyebut terjadi penambahan di Kutai Barat dua kasus, Kutai Timur dua kasus, dan Balikpapan enam kasus.
“Alhamdulillah ada tambahan pasien sembuh lima. Balikpapan dua kasus, Kutim, Kubar, dan Samarinda masing-masing satu,” jelasnya. (dra2/k8)