Kerja sama dari pedagang untuk aktif berpartisipasi mengikuti swab test sangat diharapkan. Pemkot mengantisipasi sekaligus mencegah potensi pasar menjadi klaster baru pasien Covid-19.
BALIKPAPAN – Menindaklanjuti salah seorang pedagang yang terkonfirmasi positif dengan kode BPN 135, sebagai bentuk antisipasi, Pemkot Balikpapan akan menggelar swab test massal pada Selasa (30/6). Berlokasi di Pasar Pandansari pukul 09.00–13.00 Wita dengan sasaran pedagang pasar.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi berharap ada kerja sama dari pedagang untuk aktif berpartisipasi mengikuti swab test tersebut. Bagaimana pun pihaknya perlu memikirkan kondisi Pasar Pandansari dan potensi pedagang lainnya ikut terpapar dari pasien tersebut. Dia memohon pedagang mau berkoordinasi dan kerja sama.
“Kita mohon pedagang tidak seperti di beberapa tempat lain, tahu ada swab langsung kabur,” ungkapnya. Rizal berharap partisipasi dan kesadaran pedagang untuk tidak ragu mengikuti tes tersebut. Kegiatan swab test massal memang perlu dilakukan dalam waktu dekat. Dengan demikian, mencegah potensi penularan virus agar tidak semakin luas.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty menyebutkan, pihaknya menyediakan kuota 500 orang untuk swab test. Kemudian bisa bertambah lagi nanti melihat kebutuhan. “Kalau memang bertambah lagi (yang ingin swab test), kami sudah siapkan sampai 800 alat,” ungkapnya.
Sementara untuk pedagang di pasar lain, pihaknya masih perlu melihat perkembangan kasus dulu. Sebelumnya, pihaknya sudah mengajukan bantuan dukungan alat tes cepat kepada Pemprov Kaltim. Rizal menyampaikan langsung keinginan ini kepada Gubernur Kaltim Isran Noor.
Akhirnya Pemprov Kaltim telah mengirim 480 virus transport medium (VTM) untuk Kota Beriman. Jika menghitung sisa stok milik Pemkot Balikpapan, total tersedia 800 VTM. Perempuan yang akrab disapa Dio ini menuturkan, pihaknya juga mempersiapkan diri sebelum menggelar swab test massal.
Tepatnya melatih para tenaga pendamping dokter spesialis sejak 22–26 Juni. Pelatihan ini harus dilakukan karena keterbatasan dokter spesialis sebagai tenaga kesehatan yang mumpuni untuk melakukan swab test massal. Itu yang membuat DKK Balikpapan perlu mengadakan pelatihan para tenaga pendamping untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.
Pedagang menjadi sasaran swab massal tahap pertama. Rencananya Pemkot Balikpapan akan menggelar tahapan swab test lainnya untuk masyarakat. Swab test merupakan hal baru bagi masyarakat, sehingga dia meminta kerja sama pedagang demi kesehatan bersama. “Kami harap ini bisa diterima baik, terutama respons pedagang pasar juga,” sebutnya.
Sebagai informasi, BPN 135 laki-laki berusia 54 tahun merupakan pedagang di Pasar Pandansari. Telah meninggal dunia di ruang ICU Covid-19 RS Dr Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) pada Kamis (25/6) pukul 14.43 Wita. Tercatat sebagai pasien keempat yang meninggal di Kota Minyak. Pasien telah dimakamkan sesuai protokol Covid-19.
Seperti diketahui, pasien telah menjalani tes dan ditemukan positif dari hasil lab TCM RSKD dan menjalani perawatan sejak 22 Juni. Awalnya pasien salah satu rumah sakit swasta yang akhirnya dirujuk ke RSKD. Riwayat masuk rumah sakit dengan penyakit penyerta atau komorbid. Bahkan selama perawatan, pasien membutuhkan ventilator dengan masker non-invasif. (gel/ms/k16)
