LOS ANGELES– Tuduhan pelecehan seksual yang dialamatkan kepada Justin Bieber berbuntut panjang. Pasalnya, Bieber menolak dengan tegas tuduhan dua akun Twitter dengan nama Danielle dan Kadi tersebut. Bieber bahkan menuntut mereka secara hukum senilai masing-masing USD 10 juta (Rp 142,4 miliar).
Menurut dokumen pengadilan, sebagaimana dilansir dari Entertainment Tonight, dua akun Twitter itu diduga dijalankan satu orang. Yakni, Jane Does. Dalam pengakuannya, Danielle mengklaim bahwa dirinya dilecehkan secara seksual di Hotel Four Seasons, Austin, Texas, pada 9 Maret 2014.
Namun, Bieber mengaku tidak menginap di hotel itu. Danielle juga dituduh membuat bukti chat palsu. Saat itu Bieber dan mantan kekasihnya, Selena Gomez, melakukan penampilan surprise di SXSW. Dia tertangkap kamera meninggalkan venue acara bersama Gomez dan kembali ke rumah Airbnb yang disewa bersama beberapa teman. Pada malam selanjutnya, mereka menginap di Westin Hotel. Pihak kuasa hukum Bieber bahkan melampirkan bukti berupa resi persewaan tersebut.
Sementara itu, Kadi mengaku diundang Bieber ke Langham Hotel, New York City, pada 5 Mei 2015 pukul 02.30 sebelum akhirnya dilecehkan. Tim kuasa hukum Bieber menganalisis cuitan Twitter Kadi sebelumnya. Lantas menemukan bahwa Kadi adalah superfan Bieber yang mencari perhatian idolanya. Salah satunya, cuitan yang menyebutkan bahwa Kadi tidak pernah bertemu Bieber pada 2015.
Bieber mengklaim bahwa Kadi mengetahui dirinya berada di NYC karena saat itu Bieber memang datang ke Met Gala. Pada jam ketika Kadi mengaku dilecehkan, Bieber sedang menghadiri after-party Met Gala. Dia langsung kembali ke Los Angeles dengan Hailey, kekasihnya saat itu, tanpa menginap di NYC.
’’Kadi, sebagai superfan, mungkin telah menunggu di luar hotel, ingin berfoto dengannya. Di situlah realitas kisahnya berakhir, dan salahnya, pencemaran nama baik dimulainya,’’ sebut dokumen tersebut. (People/Entertainment Weekly/adn/c7/nda)
