Cerita Kristiana Rosa yang Sukses Menternak Iguana

- Sabtu, 27 Juni 2020 | 10:09 WIB
Kristiana Rosa
Kristiana Rosa

Kristiana Rosa begitu mencintai iguana. Hewan melata sebangsa kadal yang semula berasal dari Kepulauan Karibia itu sukses diternaknya.

 

ASEP SYAEFUL BACHRI, Jawa Pos Radar Madiun

HIDUP Rosa tak jauh-jauh dari hewan melata. Sebelum beternak iguana, warga Jalan Wira Bumi, 63, Winongo, Manguharjo, itu pernah berjualan ular. ‘’Karena ibu mertua takut ular, akhirnya saya ganti iguana,’’ terangnya.

Ada tiga kandang berisikan sepuluh indukan iguana di belakang rumahnya. Dua kandang, masing-masingnya berisikan empat indukan. Satu koloni dalam kandang itu terdiri satu induk jantan dan tiga betina. Satu kandang lagi hanya berisikan satu induk iguana jantan. Penempatannya sengaja dipisahkan karena iguana betina sedang sakit dan stres. ‘’Karena pejantan ini masih kecil dan belajar kawin, dia justru lebih agresif dan kasar. Padahal sudah dicoba dengan betina yang jauh lebih besar dan tua tapi tetap saja kalah, malah dua jari betinanya robek,’’ kata owner La Rossa Reptil itu.

Rosa mulai mantap beternak iguana sejak dua tahun lalu. Reptil yang termasuk kelompok kadal atau lizard itu selalu menjadi favorit peliharaan banyak orang. Warnanya yang indah, perawatannya mudah, dan harganya murah menjadi alasannya. ‘’Bahkan suami saya yang sudah mapan kerja akhirnya keluar untuk fokus ikutan beternak iguana,’’ ujar perempuan 26 tahun itu.

Rosa memulai peruntungan beternak iguana hanya bermodalkan tiga betina dan satu pejantan. Saat masa kawin pada peralihan musim hujan ke kemarau ini bisa menghasilkan seratus telur.  Pun, menetas semua. ‘’Sejak saat itu, kami mantap melepas pekerjaan. Karena saat itu satu ekor bayi green iguana dihargai kisaran Rp 300 ribu-Rp 350 ribu,'' kenangnya.

Normalnya, satu induk iguana bisa bertelur 30 butir. Kisaran jumlahnya bergantung usia dan ukuran betina. Sang betina biasanya mengandung telur di dalam perutnya selama dua bulan. Jika di alam liar, sebelum bertelur biasanya menggali pasir untuk tempat penetasan. ‘’Di kandang, cukup kami sediakan ember berisikan pasir. Setelah bertelur kami pindahkan ke inkubator sebagai pengganti media tetasan,’’ papar istri Setya Dama Putra Pamungkas itu.

Setelah musim kawin terlewati, Rosa harus cek kandang induknya setiap saat. Bisa jadi induk betina mengeluarkan telurnya. Karena saat mengeluarkan telur, induk iguana harus terus diberi minum agar prosesnya lancar. Proses pengeluaran telur itu membuatnya dehidrasi. Jika tidak dipasok air, prosesnya sangat lama. Bisa memakan waktu hingga sebulan. ‘’Kalau terus diberi air prosesnya bisa cepat, hanya dua jam. Saat mengambil telurnya, kita terus-menerus berikan air untuk mengalihkan perhatian. Saat proses itu, indukan sedang agresif-agresifnya,’’ terang ibu satu anak itu.

Reptil yang ekornya tumbuh lagi setelah putus itu hanya kawin satu tahun sekali. Hidup dalam koloni, sang pejantan sangat sensitif terhadap pejantan lain yang mengganggu teritorialnya. Sehingga kandangnya harus dipisah dan ditutup rapat agar tidak saling pandang. Sekali tatap mata bisa dipastikan mereka akan bertengkar. ‘’Berulang kali kandang jebol karena pejantannya mau bertengkar,’’ ungkapnya.

Iguana ternakannya silang antara beberapa gen. Red iguana, green, dan blue. Pun dari beberapa hasil silangannya, yang paling diminati adalah red iguana. Karena blue iguana belum jadi lantaran masih percobaan dan induk pejantannya masih belajar membuahi. ''Pembawa gen itu paling dominan oleh pejantan. Jika pejantannya red atau blue dan betinanya red bisa jadi saat dikawinkan ada kemungkinan anaknya ada yang red, blue, atau green,'' jelasnya.

Di antara jenis itu, iguana sakura paling dicari. Karena persilanganya yang cukup sulit.  Harga bayi iguana berwarna pink itu bisa mencapai 1 miliar. Iguana jenis thanos yang berwarna ungu harganya juga tak main-main. Seekor anakannya bisa mencapai Rp 70 juta. ‘’Persilangan antara gen indukan itu yang menantang kami untuk selalu menghasilkan bayi iguana yang cantik,'' ujarnya.

Rosa tidak kesusahan beternak iguana. Dia hanya menyiapkan kandang yang bisa terkena matahari untuk berjemur setiap pagi. Iguana cukup dimandikan tiga kali sepekan. Asupan makannya tidak merogoh biaya mahal. Cukup diberi sayuran dan buah. Biasanya pepaya, kecambah, dan kacang kedelai yang direbus. ‘’Jangan dikasih makan sayur kubis dan bayam karena zat besinya terlalu tinggi. Ginjalnya bisa kena,'' ungkapnya.

Bukan berarti, beternak hewan yang sanggup hidup hingga tiga dasawarsa itu tanpa risiko. Cakarnya yang tajam seringkali menembus sapu tangan Rosa setiap hendak mengambil telur untuk dipindahkan ke inkubator. Setelah ditetaskan, bayi iguana juga rentan mati. ‘’Pembeli yang nawarnya keterlaluan juga bikin jengkel. Tapi, di situlah seninya jual-beli. Karena sudah jadi hobi, untung-rugi dalam bisnis kami anggap bonus,’’ pungkasnya. *** (fin/c1) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X