Intermediasi Perbankan Masih Terjaga

- Sabtu, 27 Juni 2020 | 10:01 WIB
ilustrasi
ilustrasi

SAMARINDA- Fungsi intermediasi perbankan di Kaltim masih terjaga. Ini tecermin dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) maupun penyaluran kredit yang masih tumbuh positif diikuti dengan tingkat risiko yang terjaga. DPK Kaltim pada triwulan pertama 2020 tumbuh 9,06 persen, sedangkan kredit tumbuh 18,40 persen. Diimbangi dengan non-performing loan (NPL) hanya 3,46 persen.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, perkembangan penghimpunan DPK Kaltim pada triwulan I mencatat kinerja positif akibat peningkatan dari semua jenis DPK. Pertumbuhan penghimpunan DPK Kaltim mencapai 9,06 persen (year on year/yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tercatat 7,95 persen (yoy).

“Namun pertumbuhan DPK Kaltim berada di bawah nasional sebesar 9,47 persen (yoy) yang mengalami sedikit kenaikan dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,47 persen (yoy),” jelasnya, (25/6).

Tutuk menuturkan, pertumbuhan positif DPK Kaltim dipengaruhi pertumbuhan yang terjadi pada ketiga jenisnya. DPK dalam bentuk giro tumbuh sebesar 24,01 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 18,23 persen (yoy). Adapun DPK dalam bentuk tabungan dan deposito, mengalami kenaikan masing-masing sebesar 7,80 persen (yoy) dan 3,26 persen (yoy). Lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 7,49 persen (yoy) dan 2,07 persen (yoy).

“Berdasarkan jenisnya, DPK Kaltim pada triwulan I 2020 masih didominasi oleh DPK dalam bentuk tabungan dengan pangsa 44,71 persen, diikuti oleh DPK dalam bentuk deposito dan giro dengan pangsa masing-masing sebesar 34,74 persen dan 20,55 persen,” ungkapnya.

Sejalan dengan peningkatan pertumbuhan pada DPK, penyaluran kredit Kaltim pada triwulan I tumbuh di atas peningkatan pertumbuhan kredit nasional akibat peningkatan kredit modal kerja dan investasi ke sektor pertambangan. Pertumbuhan kredit Kaltim pada triwulan I tercatat sebesar 18,40 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 12,91 persen (yoy).

Penyaluran kredit Kaltim tercatat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit nasional yang juga mengalami peningkatan dari 8,89 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 9,89 persen (yoy). Kinerja positif penyaluran kredit Kaltim pada triwulan I dipengaruhi kinerja positif kredit modal kerja dan investasi yang masing-masing tumbuh sebesar 13,16 persen (yoy) dan 17,07 persen (yoy).

Capaian itu lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 8,10 persen (yoy) dan 11,37 persen (yoy). “Penyaluran kredit pada lapangan usaha pertambangan yang masih kuat pada triwulan I 2020 menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit modal kerja Kaltim,” katanya.

Tutuk mengatakan, peningkatan penyaluran kredit Kaltim pada triwulan I 2020 diikuti dengan peningkatan risiko kreditnya. Namun masih berada di tingkat yang relatif terjaga. Risiko kredit Kaltim yang tecermin dari tingkat NPL pada triwulan I 2020 masih terjaga di level 3,46 persen, sedikit lebih tinggi dibanding triwulan IV 2019 yang tercatat 3,30 persen.

“Secara menyeluruh kinerja perbankan di Kaltim cukup baik, apalagi dengan NPL yang masih terjaga di bawah threshold,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X