Resepsi Nikah Bisa Digelar, Amplop Diganti Uang Digital

- Jumat, 26 Juni 2020 | 12:00 WIB
Gabungan Perkumpulan Penyelenggara Pernikahan Indonesia Balikpapan menggelar simulasi di Hotel Grand Tjokro Balikpapan.
Gabungan Perkumpulan Penyelenggara Pernikahan Indonesia Balikpapan menggelar simulasi di Hotel Grand Tjokro Balikpapan.

PANDEMI corona berdampak ke berbagai hal. Termasuk larangan pasangan nikah menggelar pesta. Namun, era new normal perlahan resepsi yang sudah membudaya itu bisa kembali digelar. Namun, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Rabu (24/6), Gabungan Perkumpulan Penyelenggara Pernikahan Indonesia Balikpapan menggelar simulasi di Hotel Grand Tjokro Balikpapan. Kegiatan itu sebagai bentuk sosialisasi agar para pelaku usaha pesta pernikahan bisa mengikuti protokol saat resepsi bisa kembali digelar.

Tim Humas Asosiasi Pengusaha Dekorasi Indonesia (Aspedi) Hambali mengatakan, simulasi resepsi itu bisa menjadi pedoman. Dikatakan, dalam simulasi kemarin dijelaskan, buku tamu pesta pernikahan nantinya tidak diisi oleh tamu. Melainkan para petugas/keluarga kedua mempelai. Selain itu, ada barcode yang harus di-scan yang akan memunculkan Google form untuk mengisi buku tamu.

Di pelaminan tamu harus tetap menjaga jarak dengan maksimal empat orang. Serta disediakan dua pintu untuk masuk dan keluar. Dalam simulasi pihak pengantin maupun kerabat seluruhnya diwajibkan mengenakan masker. Bahkan sungkeman tanpa sentuhan tangan secara langsung.

“Kami di sini menerapkan protokol kesehatan, yaitu dengan menerapkan standar protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Mulai mencuci tangan, pengecekan suhu tubuh menggunakan thermo gun, sampai tidak adanya tempat amplop di penerimaan tamu. Itu bisa digantikan amplop digital, bisa lewat pembayaran digital atau uang digital,” ungkapnya.

Simulasi yang digelar kemarin merupakan tindak lanjut dari audiensi gabungan wedding organizer (WO) bersama Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi selaku ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Balikpapan belum lama ini. Dari situ panitia mengundang Tim Gugus Tugas Balikpapan untuk mendapatkan masukan terhadap simulasi yang digelar.

Hambali menambahkan, pihaknya akan kembali melakukan evaluasi terhadap simulasi tersebut. Dalam penerapan resepsi sungguhan nantinya, masukan yang ada bisa diterapkan. Selain protokol kesehatan, para penyedia jasa tentu juga memerhatikan jumlah undangan, run down, dan lamanya acara yang dibuat lebih singkat atau dibatasi waktunya.

Dia berharap pelaksanaan simulasi bisa menjadi permulaan yang baik untuk diselenggarakannya kembali resepsi pernikahan. “Kami harap Pak Wali Kota bisa mengeluarkan surat edaran untuk resepsi dengan syarat menggunakan protokol Covid-19. Karena selama pandemi perekonomian, kami sebagai penyedia jasa pernikahan terhenti. Jadi kami berharap resepsi kembali dibuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan agar penyebaran tidak terjadi,” harapnya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Balikpapan, Andi Sri Juliarty menuturkan, pelaksanaan pernikahan sebenarnya tidak dilarang. Sejak awal pandemi diizinkan, namun memang masyarakat yang merencanakan resepsi terpaksa ditunda.

Sampai saat ini sambil terus melihat angka kasus di Balikpapan, gugus tugas masih terus melakukan analisis fase awal new normal terhadap kegiatan resepsi. “Hari ini saya sudah mencoba melihat sejak awal. Ada beberapa saran lagi dari kami untuk lebih baiknya,” ujarnya.

Dio menyarankan, agar tempat cuci tangan saat resepsi cukup memadai tidak hanya satu dengan dilengkapi tanda batas jarak. Juga menggunakan keran yang bisa ditekan dengan siku bukan keran putar. Ia menginginkan agar stiker enam tahap mencuci tangan yang benar terpasang. “Saya lihat ada backup. Panitia menempatkan petugas yang menyemprotkan hand sanitizer sebelum masuk,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan itu pun meminta, agar keluarga atau panitia yang menyambut tamu tidak lupa menjaga jarak. Serta mengatur jarak tamu yang masuk ataupun keluar jangan sampai terlupa, yakni 1 meter ke depan, ke belakang maupun samping kanan-kiri.

Evaluasi terhadap penyajian makanan dalam simulasi menurutnya sudah baik. Namun, diperlukan adanya kemampuan komunikasi dari petugas area penyajian makanan. Sehingga jika ada tamu yang belum terbiasa antre, petugas perlu mengomunikasikan.

“Kami sarankan sejak undangan dicetak, tertulis bahwa acara ini akan menerapkan protokol Covid-19. Sehingga yang akan datang juga bersiap mengenakan masker. Kalau bisa membawa hand sanitizer sendiri,” pungkasnya. (lil/rom/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X