Prajurit TNI Gugur dalam Operasi Kemanusiaan di Kongo

- Jumat, 26 Juni 2020 | 10:59 WIB
Ilustrasi pasukan perdamaian Indonesia di Kongo. (Antara)
Ilustrasi pasukan perdamaian Indonesia di Kongo. (Antara)

JAKARTA– Kabar duka datang dari Satuan Tugas (Satgas) Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco yang tengah bertugas di Republik Demokratik Kongo. Satu di antara prajurit TNI yang berdinas di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu gugur. Timah panas yang diduga milik Allied Democratic Forces (ADF) menembus dada kiri Serma Rama Wahyudi hingga nyawanya tidak dapat diselamatkan.

 Rama merupakan salah seorang prajurit TNI AD. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengaku sudah mendapat kabar terkait insiden yang menyebabkan Rama meninggal dunia. Namun, Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco tidak bergerak langsung di bawah Mabes TNI AD. ”Operasi di-handle Mabes TNI,” imbuhnya. Angkatan Darat hanya menyiapkan pasukan untuk dikirim ke sana.

Menurut Andika, Rama bukan prajurit TNI pertama yang gugur saat bertugas di bawah bendera PBB, sebelumnya juga pernah ada personel institusi militer tanah air yang mengalami hal serupa. ”Di Kongo mungkin yang pertama. Tapi, sebelumnya ada. Terjadi beberapa kali,” kata dia. Untuk itu, pihaknya menginginkan informasi terperinci berkaitan dengan insiden di Kongo. Tujuannya sebagai bahan evaluasi bagi TNI AD.

Sebab, ke depan mereka tetap harus menyiapkan personel untuk melaksanakan operasi kemanusiaan. ”Sehingga walaupun kami hanya menyiapkan personel, kami bisa menyiapkan mereka (untuk) lebih siap, dihadapkan pada insiden yang terjadi terakhir,” beber Andika. Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa pihaknya akan berusaha sebaik mungkin untuk mengurus jenazah Rama. Termasuk yang terkait dengan santunan bagi keluarga almarhum.

Melalui keterangan resmi yang sampaikan oleh Mabes TNI, Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco Letkol Czi M. P. Sibuea mengungkapkan bahwa prajurit TNI yang berada di bawah komandonya sedang melaksanakan misi perdamaian di Konga. Rama gugur setelah rombongan prajurit TNI di sana diserang oleh kelompok bersenjata Senin (22/6) lalu. Insiden itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 17.30 waktu Kongo.

Sibuea menjelaskan bahwa anak buahnya diserang setelah mengirim logistik ke Temporary Operation Base (TOB) yang tengah membangun Jembatan Halulu. Saat kembali ke Central Operation Base (COB), rombongan prajurit TNI dihalau. Mereka dihujani tembakan. Meski dikawal dua unit kendaraan tempur, tembakan itu melukai dua prajurit TNI. Selain Rama, seorang prajurit lain juga jadi korban. Dia terluka dan masih dalam perawatan. ”Di Rumah Sakit Level III Goma Monusco,” imbuhnya.

Tidak dijelaskan secara terperinci apa motif penembakan tersebut. Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco hanya menerima informasi bahwa serangan diduga didalangi oleh Allied Democratic Forces (ADF). Mereka adalah kelompok bersenjata di Kongo yang berkonflik dengan pemerintah setempat. Yang pasti, selama berada di Kongo, prajurit TNI hanya menjalankan misi kemanusiaan. Di antaranya pembangunan berikut rehabilitasi jalan Kasinga – Kadidiwe. (syn/)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X