NYONYA MEMANG PELARI MARATON

- Jumat, 26 Juni 2020 | 10:45 WIB
Kemenangan atas US Lecce di kandang sendiri, Allianz Stadium, dini hari nanti (27/6) bisa membuat Juve memimpin tujuh poin (69-62) atas Lazio.
Kemenangan atas US Lecce di kandang sendiri, Allianz Stadium, dini hari nanti (27/6) bisa membuat Juve memimpin tujuh poin (69-62) atas Lazio.

TURIN– Juventus musim ini memang tidak berjodoh ketika menjalani perebutan gelar dalam single match. Setelah dikalahkan Lazio dalam Supercoppa Italiana (23/12/2019), Juve kembali takluk oleh SSC Napoli di final Coppa Italia pekan lalu (18/6).

Namun, ibarat pelari, Juve boleh kalah dalam lomba jarak dekat. Sebaliknya, dalam lomba jarak jauh seperti maraton, klub berjuluk La Vecchia Signora alias Nyonya Tua itu adalah yang terbaik. Tidak salah apabila di Serie A yang notabene sebuah kompetisi panjang dengan hasil akhir tidak bergantung pada 1–2 laga, Juve terlihat berada dalam habitatnya.

Meski baru saja menelan kekalahan menyakitkan, kalah adu penalti 2-4 oleh Napoli, Juve bangkit dengan kemenangan 2-0 di kandang Bologna FC (23/6). Kekalahan rival terdekat, Lazio, oleh Atalanta dengan skor 2-3 di Gewiss Stadium kemarin dini hari (25/6) tak pelak memberi jalan bagi Juve memperlebar gap di puncak klasemen.

Kemenangan atas US Lecce di kandang sendiri, Allianz Stadium, dini hari nanti (27/6) bisa membuat Leonardo Bonucci dkk memimpin tujuh poin (69-62) atas Lazio. ’’Kekalahan (oleh Atalanta) membuat kami berada dalam situasi rumit untuk mengejar scudetto karena Juventus adalah tim terbaik dalam konsistensi di kompetisi ini (Serie A, Red),’’ kata allenatore Lazio Simone Inzaghi seperti dikutip Reuters.

Meski begitu, Simo –sapaan akrab Simone Inzaghi– tidak kecewa karena streak 21 laga tanpa kekalahan Ciro Immobile dkk terhenti oleh La Dea, julukan Atalanta. ’’Sejak awal musim, kami menganggap mereka (Atalanta) adalah pesaing di zona Liga Champions,’’ tutur Simo. Saat ini Atalanta makin nyaman di peringkat keempat dan mendekati peringkat ketiga Inter Milan yang tertahan 3-3 oleh US Sassuolo kemarin.

Meski terbantu oleh terjegalnya Lazio, kiper Juve Wojciech Szczesny dalam wawancara dengan Juventus TV kemarin menilai perburuan scudetto tetap ditentukan hasil timnya. ’’Sisa laga musim ini tetap serasa final karena lawan-lawan kami juga punya kepentingan,’’ ujar Szczesny. I Salentini, sebutan US Lecce, misalnya, berjuang untuk lepas dari jerat degradasi seiring dengan berkutat di peringkat ke-18.

Menurut laman yang biasa melakukan simulasi hasil pertandingan melalui komputer, FiveThirtyEight, kans Juve meraih scudetto kali kesembilan secara beruntun saat ini menjadi 74 persen setelah kekalahan Lazio kemarin. ’’Setelah kemenangan atas Bologna, yang membangkitkan spirit kami atas hasil menyakitkan di final Coppa Italia, mentalitas kami kembali kuat,’’ tandas Szczesny.

Di laman resmi klub, allenatore Juve Maurizio Sarri meminta anak asuhnya tidak meremehkan US Lecce yang sukses menahan seri 1-1 Nyonya Tua dalam pertemuan di Stadio Vila del Mare (26/10/2019). Apalagi, tim besutan Fabio Liverani itu pernah mempermalukan Napoli 3-2 di San Paolo pada giornata ke-23 (9/2). (dra/c19/dns)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 13:50 WIB
X