Cerita Yakub, Gigih Berjuang meski Terbatas, Mampu Luluskan Anak Kuliah

- Kamis, 25 Juni 2020 | 09:09 WIB
GIGIH BERJUANG: Meski memiliki keterbatasan, Yakub Tato tetap berusaha keras. Berbekal motor modifikasi khusus, dirinya memberikan jasa pengantaran berkas kependudukan.
GIGIH BERJUANG: Meski memiliki keterbatasan, Yakub Tato tetap berusaha keras. Berbekal motor modifikasi khusus, dirinya memberikan jasa pengantaran berkas kependudukan.

Keterbatasan bukan penghalang. Begitulah prinsip Yakub Tato, penyandang disabilitas. Meski anggota tubuhnya tak lagi lengkap setelah kecelakaan 1996 silam, pria 51 tahun itu tak ingin menadahkan tangan. Sepeda motor rakitan khusus dirinya bisa menjanjikan pemasukan.

 

YAKUB masih ingat benar dengan kejadian tragis yang menimpa dirinya pada 1996. Kecelakaan kendaraan operasional perusahaan tempatnya bekerja dulu membuatnya harus kehilangan kaki kirinya hingga lutut. Terpukul atas kejadian yang dialami, ditambah masa pengobatan cukup lama, perantau dari tanah Sulawesi Barat itu kembali bangkit dari keterpurukan.

"Memang kaget awalnya, tapi saat berobat di Jogjakarta, ada teman-teman seperti saya, dan mereka masih bisa berkarya, dari situ saya kembali bangkit," kenang Yakub.

Berbekal motor Honda GL-Max modifikasi menjadi roda tiga yang dirancang khusus, dia mampu menembus ruas-ruas jalur Kota Tepian. Sejak tiga bulan terakhir, setiap hari pria kelahiran Polewali Mandar, 16 Juni 1969 itu mengantar dokumen kependudukan ke warga yang memakai jasanya.

"Memang ada kerja sama dengan Dinas kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). Kebetulan juga ditawari, jadi ya diterima," ujar Yakub. Tak hanya seorang diri, ada 14 penyandang disabilitas lainnya yang tergabung dalam Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Samarinda. "Jasa antar dokumen itu sama teman-teman PPDI juga, walau kami punya kekurangan, kami buktikan bisa beraktivitas," jelasnya.

Namun, untuk Yakub sedikit berbeda. Dia tak cuma berprofesi sebagai pengantar dokumen kependudukan. Pria yang juga menyandang ketua PPDI Samarinda itu menjadi salah satu staf honorer di Kelurahan Air Hitam. "Siang saya datang melihat teman-teman, sore baru saya mengantar sampai pukul 21.00 Wita. Tapi kalau pagi ada teman-teman lain yang antar," ucapnya. "Kalau mau pakai jasa kami bisa via chat WhatsApp di 081351547417," sambungnya.

Dalam sehari, 50–100 berkas berhasil diantarkan. Setiap pengantar bisa antar 10 berkas dengan estimasi waktu dua hari. Jika tidak selesai, berkas harus dikembalikan ke Disdukcapil. Untuk tarifnya bergantung jarak tempuh. Rata-rata tarif berkisar Rp 20–35 ribu. "Tapi kalau jauh seperti daerah pinggiran, Bantuas atau Sungai Siring beda tarifnya, maksimal Rp 50 ribu," ungkapnya.

Mengantar berkas bukan tanpa cerita pahit. Terkadang ada kendala yang harus dihadapi Yakub. Mulai akses jalan yang susah dilintasi dengan sepeda motornya, sampai alamat yang tak jelas. Bahkan, terkadang ketika sampai di tujuan, kontak orang yang menggunakan jasanya tidak bisa dihubungi. Terlebih saat ibu kota Kaltim terendam banjir. Meski harus berhadapan dengan kendaraan besar dan memiliki risiko, dirinya tetap gigih. Enggan menyerah dengan keadaan.

Usaha gigih pernah membuahkan prestasi pada Pekan Paralimpik Indonesia (Peparnas). Dua medali pernah diraih di cabang olahraga tenis lapangan. Pada Peparnas di Kaltim 2008, dirinya mendapatkan medali perak. Satu medali perunggu lainnya didapatkan kala berkompetisi di ajang serupa di Bandung 2016 lalu.

"Saya mulai ikut tenis 2017 sama Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (BPCI), awalnya suka badminton tapi saat itu belum ada cabornya, coba tenis ternyata enak juga," ungkap Yakub.

Usaha kerasnya mengantarkan satu anaknya lulus di bangku perkuliahan. "Ada juga yang masih kuliah semester tujuh, satu lulus SMK, dan ada yang masih sekolah juga. Intinya kalau mau berjuang ada jalannya, yang penting usaha jangan menyerah," tutupnya. (*/dad/dra/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X