Peminat Minim, Lima Sekolah Terpaksa Offline

- Senin, 22 Juni 2020 | 18:00 WIB

PPDB untuk jenjang SD dan SMP tahun ini sebagian besar digelar secara online. Namun, dipastikan ada lima sekolah yang masih menggunakan skema luring atau daftar manual.

Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Saparuddin mengatakan kelima sekolah itu terbagi atas empat jenjang SD, yakni SD 014 Bontang Selatan, SD 015 Bontang Selatan, SD 016 Bontang Selatan, dan SDN 011 Bontang Utara. Dan satu SMP yakni SMP 6. “Kelima sekolah ini berada di kawasan pesisir,” kata Saparuddin.

Alasan memutuskan daftar manual ialah peminat di sejumlah sekolah di atas sangat minim. Bahkan, daya tampung yang tersedia tidak terisi penuh. Misalnya, SDN 015 Bontang Selatan tahun lalu hanya tercatat lima pendaftar. Dari 32 slot kursi yang disediakan.

Tahun ini, dipastikan keempat sekolah tersebut dikeluarkan dari sistem aplikasi PPDB. Bahkan dalam juknis pun tidak dimasukkan dalam ketetapan zonasinya. “Jadi buat apa dimasukkan aplikasi. Karena pengalaman tahun lalu ada orangtua yang salah dalam menentukan pilihan sekolah. Ternyata dapat di pulau pesisir dan tidak diambil,” ucapnya.Namun, untuk SMPN 6 tetap dicantumkan dalam sistem aplikasi. Mengacu tahun sebelumnya, terdapat 18 siswa yang memasukkan sebagai sekolah pilihan. Akhirnya diakomodasi oleh pihak sekolah.

“Kalau SMPN 6 datanya dikombinasikan antara online dengan yang daftar manual. Tentunya sesuai dengan kapasitas daya tampung,” tutur dia.

Meski menggelar pendaftaran secara manual, panitia PPDB sekolah wajib memberlakukan protokol kesehatan. Di antaranya ialah menyediakan fasilitas cuci tangan dan mengatur jarak bagi calon pendaftar. Bahkan, pendaftar yang tidak menggunakan masker wajib untuk tidak dilayani. Disdikbud pun telah melakukan pengecekan di sekolah tersebut. 

“Ini kan sesuai dengan tatanan penormalan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah. Jangan sampai justru timbul klaster baru dari PPDB,” terang Saparuddin.

Mengenai kuota jalur penerimaan, kelima sekolah ini pun lebih bebas. Tetapi dipastikan prioritas diberikan kepada warga Bontang. Sisanya, diberi kesempatan bagi warga Kutai Kartanegara yang berbatasan dengan area Bontang Lestari. (*/ak/rdh)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X