Pengusaha Diminta Tetap Bersiap Tatap IKN

- Senin, 22 Juni 2020 | 12:45 WIB

BALIKPAPAN- Meski masih dalam status pandemi Covid-19, pengusaha konstruksi lokal diminta tetap mempersiapkan diri menatap pembangunan ibu kota negara baru (IKN) di Penajam Paser Utara-Kutai Kartanegara. Pasalnya, nantinya mereka akan bersaing dengan pengusaha nasional yang pastinya akan berebut masuk ke Bumi Etam.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kaltim Abu Helmi mengatakan, Asosiasi Sumber Daya Manusia Konstruksi Indonesia (Asdamkindo) Kaltim harus mengarahkan seluruh anggotanya untuk mendukung program pemerintah daerah, terutama dalam menyukseskan pengembangan pembangunan IKN di Benua Etam.

"Saya yakin seluruh anggota Asdamkindo di Kaltim merupakan ahli konstruksi profesional. Sehingga kami sangat berharap peran serta organisasi ini maupun anggotanya mendukung suksesnya pembangunan IKN," kata Abu Helmi, Minggu (21/6).

Abu berharap organisasi ini juga mampu mengontrol para pelaku usaha jasa konstruksi agar bekerja lebih profesional. Terutama menyangkut tugas dan tanggung jawab mereka dalam proyek. "Para pelaku usaha jasa konstruksi perlu peningkatan standardisasi mereka. Tidak boleh mereka hanya diam, tapi harus update diri," tegasnya.

Apalagi, saat ini telah berlaku peraturan yang mengharuskan para pelaku jasa konstruksi mengikuti workshop, seminar dan menunjukkan kinerja mereka menciptakan karya konstruksi berkualitas.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Balikpapan Yaser Arafat mengatakan, pengusaha masih menunggu sikap Presiden Joko Widodo soal rencana pemindahan IKN tersebut. Pasalnya, sampai saat ini dewan belum pernah menerima draf RUU IKN sebagaimana dijanjikan mantan gubernur DKI Jakarta itu.

"Kami butuh ketegasan pemerintah terkait kelanjutan IKN, paling tidak pernyataan dari apakah sudah menyerahkan secara resmi draf RUU IKN itu bersama materi teknisnya ke DPR. Kemarin katanya akhir Januari sudah rampung, Februari tiba-tiba ada Covid-19," ucapnya.

Kalau pengusaha, sambung dia siap saja. Apalagi itu bisa menjadi angin segara bagi pengusaha lokal. Jika IKN ditunda atau bisa dijalankan tahun depan, mungkin bisa membangkitkan semangat pengusaha. “Ya, kalau tahun ini kami prihatin dulu. Tapi tahun depan, kami bisa menjalankan bisnis dengan baik. Serta ada IKN. Bakal menggairahkan ekonomi daerah,” tutupnya. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X