Rehat Panjang karena Obat

- Senin, 22 Juni 2020 | 12:14 WIB
Rachael Ostovich
Rachael Ostovich

SEJAK debut di UFC pada 2017, Rachael Ostovich mencuri perhatian para penggemar olahraga mixed martial art (MMA). Prestasinya tidak ada yang menonjol. Bertarung di kelas terbang, dia belum pernah meraih gelar. Dari sembilan pertarungan, dia baru menang empat kali. Sisanya kekalahan. Tetapi yang mencuri perhatian adalah perjalanannya yang penuh liku selama berkarier di olahraga tarung bebas ini.

Pertama kali dia mencuri perhatian yakni pada 2018, ketika menjadi korban penganiayaan Arnold Berdon yang saat itu berstatus sebagai suaminya. Dalam dokumen hukum dari pengadilan, pertengkaran berujung penganiayaan itu terjadi di rumah mereka, Honolulu, Hawaii. Dia mengaku dipukul oleh suaminya yang juga atlet MMA, di bagian kepala, wajah, dan tulang rusuk. Petarung asal Hawaii itu pun mengalami luka di rongga mata.

Mirisnya, cedera itu dia dapat ketika tengah bersiap meladeni Paige VanZant dalam UFC 143 di Brooklyn. Setelah kejadian tersebut, sejatinya duel itu dibatalkan. Hanya, sepekan kemudian, Ostovich menyatakan sanggup melakoni pertarungan di oktagon. “Aku ingat berada di ranjang rumah sakit dan berpikir, ‘Aku harus bertarung, ini pertarunganku. Aku tahu itu harus aku lalui’,” jelas Ostovich, seperti dilansir dari The Sun.

Hanya, hasilnya sudah bisa ditebak. Ostovich kalah. Dia takluk setelah tak kuasa dibekap kuncian pada ronde kedua. Hanya, setelah pertarungan, VanZant menunjukkan perasaan hormatnya dengan memberi kecupan seusai pertarungan. VanZant mengatakan, kesediaan untuk tetap bertarung di tengah kondisi yang dihadapinya sudah menjadi kemenangan besar dan kesuksesan Ostovich.

Sementara itu, Arnold Berdon dijatuhi hukuman percobaan empat tahun. Perceraian pun terwujud dengan Ostovich yang memegang hak asuh anak mereka, Ruby.

Nah, kabar teranyar, dia harus absen lama dari oktagon. Itu setelah dia terbukti positif menggunakan obat berkandungan zat terlarang, ostarine. Zat tersebut bisa meningkatkan massa otot dan metabolisme tubuh. Ada pula kandungan GW1516 yang membuat otot menggunakan lemak daripada karbohidrat sebagai sumber energi, yang mengakibatkan penurunan bobot tubuh.

Dari temuan tersebut, Badan Anti-Doping Amerika Serikat (USADA) menjatuhkan sanksi berupa larangan bertarung selama setahun. Awalnya, vonis yang dijatuhkan berdurasi dua tahun. Hanya, keringanan didapat berkat pembelaan bahwa dua zat tersebut tidak tercantum dalam obat yang dia konsumsi.

“Pengurangan sanksi dapat dibenarkan jika atlet tidak berniat meningkatkan kinerja mereka secara ilegal. Kemudian mereka memberikan tanggapan dan informasi yang lengkap, cepat, dan jujur kepada semua orang. Informasi yang diberikan juga masuk akal,” ujar USADA dikutip MMA Junkie, Jumat (19/6). (ndy2/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 13:50 WIB

Alcaraz Mundur dari Barcelona Open

Senin, 15 April 2024 | 11:10 WIB
X