Sebagai suporter setia, Balistik mendukung setiap langkah Persiba Balikpapan. Termasuk menyikapi keputusan kelanjutan Liga 2.
BALIKPAPAN-Kompetisi Liga 2 telah diputuskan bakal berlanjut paling lambat Oktober mendatang. Hanya saja, Ketua Umum Persiba Gede Widiade menilai hal itu tak realistis. Sebab, secara finansial, kondisi klub sedang berdarah-darah.
Ketua Balistik Endrik Jatmiko menyebut, apa yang disampaikan Gede sangat masuk akal. Di tengah pandemi Covid-19, keuangan klub dipastikan terganggu. Apalagi, mayoritas klub mengandalkan sokongan anggaran dari pemilik klub. Kembali berkompetisi, tentu bukan soal mudah lebih-lebih tak murah.
“Saya kira wajar saja Pak Gede bicara demikian, soalnya semua klub pasti mengalami kesulitan finansial. Wong selama pandemi tidak ada pemasukan,” kata Endrik.
Laki-laki yang kerap disapa Dalbo ini menambahkan, kondisi keuangan klub makin parah lantaran tak ada pemasukan dari sisi tiket dan sponsor. Ditambah lagi, kompetisi kemungkinan dilanjutkan tanpa kehadiran suporter.
Tak berhenti di situ, Dalbo menyebut, minimnya anggaran klub berpotensi membuat mereka tak bisa menyelesaikan kompetisi. Belum lagi soal kemungkinan klub tak bisa menggaji pemain di tengah jalan. Kondisi ini menurut Dalbo perlu dipikirkan secara matang sebelum memastikan melanjutkan kompetisi.
Sebab, jika terjadi gagal bayar, klub lah yang nantinya bakal menanggung akibatnya, bukan PT LIB.
Dalbo berharap, ada win-win solution dari PT LIB soal problem keuangan klub ini. Misalnya, PT LIB menaikkan nilai subsidi, sehingga klub tak keteteran saat kompetisi berlanjut.
Atau, langkah lain dengan merasionalisasi nilai kontrak pemain. Namun, untuk opsi rasionalisasi gaji, diakui Dalbo butuh regulasi yang jelas. Belum lagi komunikasi dengan asosiasi pemain.
“Poin utamanya adalah banyak hal yang mesti dipikirkan PT LIB. Kalau dari supporter sudah siap jika kompetisi memang ditiadakan,” tutup dia. (hul/tom/k15)