KELAY-Aliran listrik di Kampung Merabu, Kecamatan Kelay, Berau kini sudah 24 jam. Sebelumnya, pada 2018 Wakil Bupati Berau Agus Tantomo meresmikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 311 kilowatt-peak (kWp).
Kepala Kampung Merabu, Agustinus Karna menerangkan, dengan jumlah penduduk kurang lebih 300 jiwa atau sebanyak 70 kepala keluarga, warga kini tak mengeluh lagi krisis energi lagi. “Kurang lebih dua tahun kita (masyarakat kampung) sudah merasakan aliran listrik dan sudah tidak ada lagi masyarakat yang mengeluh dan tidak ada lagi masyarakat yang bergelap-gelapan di malam hari,” ujarnya kepada Berau Post Minggu (21/6).
Lanjut dia, dengan adanya PLTS ini, maka pembayaran tagihan seperti tempat-tempat lain. Yakni memakai token listrik. “Jadi untuk pembayaran kami lakukan seperti tempat lain. Yaitu menggunakan token listrik yang nantinya akan dibayar oleh warga tersebut,” imbuhnya.
Bukan hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa saat ini Kampung Merabu juga sudah memiliki akses internet yang bisa dipakai para warga untuk melihat dunia luar.
“Kampung Merabu juga sudah ada jaringan internet untuk para warga untuk berkomunikasi dengan masyarakat lain,” jelasnya. Hanya saja kapasitasnya terbatas. Pasalnya, akses internet tersebut hanya bisa dilakukan hanya di ruang lingkup kantor kepala kampung saja. “Tetapi yang disayangkan saat ini untuk internet hanya bisa diakses di kantor kepala kampung saja tidak bisa hingga tempat lain, itupun jika banyak yang memakai lelet/lemot,” ungkapnya.
Dengan begitu, dirinya berharap instasni terkait agar bisa memperhatikan masyarakat Kampung Merabu. “Di masa teknologi saat ini, nampaknya akses internet juga diperlukan untuk para masyarakat khususnya bagi para anak muda,” pungkasnya. (*/aky/riz)