Kabar menghebohkan kembali datang dari Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas’ud (AGM). Bupati PPU periode 2018-2023 itu disebut membeli sebuah pulau di Sulawesi Barat (Sulbar) seharga Rp 2 miliar.
RIKIP AGUSTANI, Balikpapan
PULAU yang disebut-sebut dibeli oleh bupati termuda di Kaltim itu adalah Pulau Malember yang terletak di Kecamatan Bala Balakang, Kabupaten Mamuju, Sulbar. Atau yang lebih dikenal masyarakat Kaltim dengan Pulau Balabalagan.
Namun, AGM menanggapi santai informasi tersebut. Bahkan dia menepis isu pembelian pulau itu dengan sedikit bercanda. “Aminkan saja. Kalau misalnya dijual, ya saya beli,” kelakar Abdul Gafur Mas’ud saat dihubungi Kaltim Post, (19/6).
Menurutnya, isu penjualan pulau tersebut mencuat setelah dirinya berkunjung ke Mamuju pada awal Juni 2020 lalu. Pasalnya, kepulauan itu menjadi sengketa antara Pemprov Kaltim dengan Pemprov Sulbar.
Di mana Balabalagan merupakan gugusan kepulauan yang berada di antara Paser berjarak tempuh hanya 49 kilometer. Lebih dekat dibandingkan dengan Mamuju (Sulbar) dengan jarak 104,6 kilometer dari kepulauan tersebut.
Berdasarkan jarak tempuh yang selisihnya sangat jauh itu. Sehingga sejak beberapa tahun lalu, masyarakat di kepulauan yang mayoritas sebagai nelayan ingin bergabung ke Paser. Walau secara administrasi pemerintahan, Pulau Balabalagan masuk wilayah Sulbar.
“Tapi ‘kan masalahnya, ngawur semua itu pejabatnya. Gara-gara mungkin saya datang diving-diving, mungkin dia pikir apa. Ternyata ada history-nya ‘kan. Yang perebutan Kaltim dan Sulbar itu lho. Saya ‘kan cuma datang, nyelam doang. Aneh-aneh saja,” kata ayah enam anak itu.
AGM menyayangkan pejabat di sana yang turut mengomentari isu pembelian pulau yang ditujukan kepadanya. Pasalnya, isu tersebut juga turut ditanggapi oleh kabag Hukum Pemkab Mamuju, camat Kepulauan Balabalagan, dan kepala desa di sana. Dan kini ditelusuri oleh Polresta Mamuju. “Bahaya kalau mereka ikut (komentar), tapi enggak punya data,” sindir pria kelahiran Balikpapan, 7 Desember 1987 itu.
Bahkan ketua DPC Partai Demokrat Balikpapan itu berkelakar jika harga Pulau Malember yang diisukan sudah dibeli olehnya sebesar Rp 2 miliar itu cukup mahal. Jauh lebih mahal dari tanah yang dijual di PPU. “Mending saya beli tanah di Penajam. Apa juga yang mau di-anu (dibuat) di pulau itu. Ke sana berapa juta, ya ‘kan?,” jawabnya lantas tertawa.
Dia pun menyindir pihak yang mengembuskan isu pembelian Pulau Malember tersebut. Bahkan dia menyebut kenapa dirinya tidak sekalian diisukan membeli Pulau Sulawesi. “Sekalian Pulau Sulawesi saja diisukan dibeli,” ungkap ketua Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kecamatan Kepulauan Balabalagan itu terdiri dari 12 gugusan pulau. Hanya enam pulau yang berpenghuni. Sedangkan sisanya kosong tak berpenghuni. Daerah itu kaya akan hasil minyak bumi. Namun, belum digarap karena diketahui mengancam keberlangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. (rom/k15)