PROKAL.CO,
BALIKPAPAN–Menuju era bahan bakar dengan kualitas tinggi, dua bahan bakar minyak (BBM) pertalite dan premium dikabarkan bakal dihapuskan. Padahal, konsumsi kedua BBM itu termasuk yang paling tinggi baik nasional atau Kaltim.
Dewan Pengawas Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Balikpapan Afiudin Zaenal Abidin mengatakan, mengacu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2017, Indonesia sudah harus mengadopsi kendaraan BBM berstandar Euro 4 sejak 10 Maret 2017. BBM yang memenuhi standar Euro 4 itu adalah bensin dengan research octane number (RON) di atas 91 dan kadar sulfur maksimal 50 ppm untuk produk diesel.
“Premium dan pertalite tidak masuk. Paling rendah pertamax. Di negara maju sudah menetapkannya. Kalau dibilang terlambat, ya kita terlambat. Tapi sekarang masyarakat kita apa siap menerimanya,” ucap dia, Kamis (18/6).
Menurutnya, pembangunan kilang di sejumlah titik yakni refinery development master project (RDMP) menjadi gong BBM Euro 4. Setelah rampung dan beroperasi bisa jadi Pertamina menghapuskan BBM yang tak tergolong dalam Euro 4.
“Semua jawaban ada di Pertamina dan pemerintah. Landasan aturan sudah ada, sebenarnya tinggal siap tidak siap masyarakat. Dan harganya nanti berapa. Semua ada hitungannya,” beber dia.
Menanggapi hal itu, PT Pertamina (Persero) menegaskan saat ini masih menyediakan dan menyalurkan premium sebagaimana penugasan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.