Belum Ada Lawan Sepadan untuk The Lioness

- Jumat, 19 Juni 2020 | 11:49 WIB
Amanda Nunes saat mengalahkan Holly Holm
Amanda Nunes saat mengalahkan Holly Holm

Kemenangan Amanda Nunes atas Felicia Spencer di UFC 250 (7/6) membuatnya sudah tak terkalahkan di sebelas pertarungan berturut-turut. Sabuk juara UFC di dua kelas berbeda (bulu dan bantam) kini ada di genggamannya secara bersamaan. UFC mulai bingung mencari lawan sepadan untuk petarung asal Brasil tersebut.

 

Kemenangan Nunes atas Spencer itu juga membuatnya mencatat sejarah baru di pentas UFC. Dia kini menjadi satu-satunya petarung UFC yang sanggup mempertahankan sabuk juara di dua kelas berbeda. Kemenangan angka mutlak atas Spencer tersebut membuatnya mempertahankan sabuk juara kelas bulu (62-66 kg) untuk kali pertama.

Di lain sisi, petarung berjuluk The Lioness (Singa betina) itu Desember lalu juga mempertahankan sabuk juara kelas bantam (57-61 kg). Untuk kelas yang satu ini Nunes malah menguasainya lebih lama. Yakni sejak 2016 saat menumbangkan Miesha Tate. Kemenangan atas Germaine De Randamie pada Desember membuatnya sudah mempertahankan gelar untuk kali kelima berturut-turut.

"Ini memang sudah menjadi taget utamaku. Mempertahankan dua sabuk juara secara bersamaan," ucap Nunes dilansir Sports Illustrated. "Sungguh bahagia bisa mewujudkannya. Tapi setelah ini aku belum tahu apa yang akan aku lakukan selanjutnya," tambah petarung 32 tahun tersebut.

UFC sendiri sudah mulai kebingungan mencarikan lawan sepadan bagi Nunes. Sumber ESPN menyebut Presiden UFC Dana White hampir putus asa. Satu-satunya opsi yang paling mungkin diambil White adalah mempertemukan Nunes dengan juara kelas terbang saat ini yakni Valentina Shevchenko pada laga selanjutnya.

Itupun sebenarnya kurang menarik. Pasalnya Shevchenko sudah dua kali bentrok degan Nunes dan selalu kalah. "Tapi itu satu-satunya opsi yang tersedia saat ini," ucap sumber tersebut. 

Nunes baru kalah sekali di pentas UFC dari 14 kali tampil. Sebelum datang ke UFC dia pernah manggung di beberapa event Mix Martial Arts (MMA) lain seperti Invicta FC dan Strikeforce. Total rekor pertarungannya dari awal karir MMA yakni 2008 sampai saat ini adalah 20 kali menang (13 KO) dan 4 kali kalah.

Nunes mencuri perhatian di UFC saat merebut sabuk juara kelas bantam dari Tate di event UFC 200. Itu terjadi pada 9 Juli 2016. Lima bulan berselang nama dia makin naik setelah menaklukkan bintang besar lain di pentas UFC putri yakni Ronda Rousey. Victory itu bahkan hanya butuh 48 detik. Kemenangan Nunes tersebut sekaligus mengantar Rousey pensiun dari UFC dengan kekalahan.

Dominasi Nunes di UFC putri begitu kentara dengan catatan berikut. Sejak kali pertama kelas bantam putri UFC dimainkan pada 2012, divisi ini punya empat juara. Selain Nunes, ada Rousey, Holly Holm, dan Tate. Ketiganya sudah kalah di tangan Nunes hanya dalam satu ronde.

Untuk kelas bulu yang launching pada 2017, sudah ada tiga nama petarung putri yang pernah menyandang sabuk juara. Selain Nunes ada Cris Cyborg dan De Randamie. Keduanya juga sudah takluk di hadapan Nunes. "Bahkan gelar GOAT (Greatest of all Time) petarung putri UFC sekalipun akan terdengar terlalu rendah untuk seorang Nunes. Dia bernilai lebih dari itu," ucap kolumnis UFC Jeff Wagenheim dilansir ESPN. (irr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X