Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Menurun, DPRD Harap Kaltim Tidak Bergantung pada Sektor Tambang

- Jumat, 19 Juni 2020 | 10:35 WIB
Veridiana HW
Veridiana HW

-

Kondisi ekonomi yang mengkhawatirkan membuat wakil rakyat mendorong pemerintah mengambil langkah-langkah strategis. Tak melulu berharap pada sumber daya alam.

 

SAMARINDAUntuk mengetahui kondisi perkembangan ekonomi di Kaltim saat pandemi Covid-19, Komisi II DPRD Kaltim melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Bank Indonesia Perwakilan Kaltim dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim. Seluruh anggota komisi hadir. Sementara BI dihadiri langsung Kepala BI Perwakilan Kaltim Tutuk SH Cahyono beserta jajarannya, serta Kepala BPS Kaltim Anggoro Dwitjahyono.

Seusai rapat, Ketua Komisi II DPRD Kaltim Veridiana HW menyampaikan bahwa akibat Covid-19, pertumbuhan ekonomi Kaltim mengalami penurunan drastis dibandingkan periode sebelumnya pada triwulan yang sama.

“Mengacu pada data BPS dan BI, perekonomian Kaltim hanya tumbuh 1,27 persen pada triwulan pertama tahun ini. Menurun drastis jika dibandingkan triwulan pertama tahun lalu yang pertumbuhannya mencapai 4,90 persen,” bebernya.

Menurut dia, kondisi pertumbuhan ekonomi di Kaltim sangat mengkhawatirkan. Untuk itu, politikus PDI Perjuangan tersebut mendorong agar Pemprov Kaltim segera mengambil langkah-langkah strategis. Terutama untuk mengantisipasi keadaan-keadaan terburuk seperti saat ini.

Senada dengan Veridiana, anggota Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono mengatakan, dari variabel yang disampaikan BPS, hanya ada satu sektor yang menopang ekonomi Kaltim sehingga masih positif; pertambangan.

“Ini ke depan harus kita cari sumber lain. Bahwa Kaltim ke depan tidak lagi bergantung pada sektor SDA saja. Kaltim harus mulai menggerakkan sektor unggulan lain sebagai sumber ekonomi yang baru seperti ekonomi kreatif dan sebagainya,” beber Tio, sapaan akrabnya.

Menurut dia, Kaltim masih mempunyai sektor unggulan potensial sebagai sumber PAD selain pertambangan. Seperti halnya di Jakarta, yang menjadikan bisnis dan pajak sebagai sektor unggulan untuk penggerak ekonomi.

“Artinya, masih banyak sumber potensial yang bisa dimanfaatkan Kaltim, dan kita harus merubah mindset untuk tidak lagi berharap hanya pada sektor pertambangan, tapi potensi lain juga harus didorong,” ujarnya.

Adapun data yang telah disampaikan BPS dan BI, lanjut dia, akan menjadi bahan bagi DPRD Kaltim untuk mengambil kebijakan-kebijakan mempercepat pertumbuhan ekonomi pascawabah Covid-19.

“Harapan kita, perekonomian terus bergerak. Karena ketika ekonomi kita sedang tidak baik, tentu akan sangat berpengaruh pada penghasilan masyarakat. Sehingga, sudah menjadi tugas kita bersama untuk memulihkan kembali ekonomi kita,” pungkasnya (adv/hms6/dwi/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X