SHANGHAI– Paro kedua musim Formula 1 tahun ini akan merambah Asia Timur. Itu setelah Formula 1 Management (FOM) mengajukan proposal kepada pemerintah kota Shanghai untuk menggelar GP Tiongkok. Seri itu sendiri seharusnya digeber pada April lalu, namun tertunda karena pandemi Covid-19.
Namun, proposal ini lebih dari sekadar menggelar seri yang tertunda. FOM ingin menggelar dua balapan sekaligus! Sumber Jawa Pos mengatakan bahwa kedua pihak telah mencapai pra-kesepakatan. Dan, tidak seperti balapan di Eropa yang berlangsung tertutup, rencananya di Shanghai nanti balapan bisa disaksikan penonton.
Kepala Departemen Olahraga Shanghai Xu Bin mengungkapkan hal itu dalam wawancara dengan Shanghai People Radio kemarin. Dia menyebut FOM berharap sirkuit Shanghai menjadi salah satu lokasi balapan untuk paro kedua musim ini. Yakni setelah F1 menyelesaikan delapan seri di Eropa.
’’Semua orang tahu bahwa F1 telah secara resmi mengumumkan delapan seri balapan tahun ini, tapi tak satu pun (yang diumumkan itu) berlangsung di Asia,’’ kata Xu, seperti dikutip Motorsport. ’’Kami masih berkomunikasi dengan F1, apakah mungkin menggelar dua balapan di Shanghai,’’ lanjut dia.
Memang, belum ada keputusan resmi yang dicapai dari pembicaraan awal Shanghai dan FOM. Xu menyebut, kansnya bergantung kepada situasi pandemi Covid-19 dalam beberapa bulan ke depan. ’’Kami harus lihat apakah wabahnya sudah terkendali,’’ ucap Xu.
F1 memang sedang berusaha memenuhi jumlah minimal balapan dalam semusim sesuai kontrak dengan broadcaster televisi. Yakni 15 seri. Saat ini yang sudah terkonfirmasi adalah delapan seri. Dua sirkuit, yakni Red Bull Ring di Austria dan Silverstone di Inggris menggelar dua balapan back-to-back. Setelah itu, F1 membidik venue di luar Benua Biru.
Tiongkok, sebagai salah satu pasar terbesar F1 di Asia, menjadi bidikan utama. Selain itu F1 juga sudah mencapai kesepakatan dengan Abu Dhabi dan Bahrain. Xu Bin menyebut bukan hanya F1 yang berharap Shanghai bisa kembali menggelar event olahraga internasional. Kota tersebut saat ini juga berusaha menyelenggarakan ajang tenis ATP Master. (irr/na)
