Capai Status Desa Mandiri, BUMDes Perlu Gandeng Swasta

- Senin, 15 Juni 2020 | 12:16 WIB
Sutomo Jabir
Sutomo Jabir

 

 

-

 

SAMARINDA. Arah pembangunan dalam arti luas yang dimulai dari bawah yakni pedesaan dan pesisir termasuk maritim oleh pemerintah pusat dinilai tepat mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan.

Kebijakan agar desa melakukan pengelolaan anggaran sendiri diharapkan mampu mengejar ketertinggalan pembangunan dengan perkotaan dan dapat mensejahterakan masyarakat melalui peningkatan perekonomian.

Untuk mewujudkan itu semua, diperlukan sumber daya manusia termasuk perangkat desa yang profesional agar mampu membuat berbagai program yang dapat membuat masing-masing desanya maju dan berkembang.

Kaltim sendiri memiliki 841 desa yang tersebar di seluruh daerah. Berdasarkan penilaian Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2018 baru 2 desa status mandiri, 32 status maju, dan 289 status berkembang. Selebihnya 381 masih berstatus tertinggal dan 137 berstatus sangat tertinggal.

Anggota DPRD Kaltim Sutomo Jabir mengatakan untuk mencapai status desa mandiri maka Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) perlu menggandeng swasta guna meningkatkan kualitas dan pengembangan usaha.

“Masing-masing kabupaten/kota melalui Musyawarah Rencana Pembangunan sudah merumuskan bagaimana meningkatkan infrastruktur desa agar mampu mengejar laju pembangunan secara bertahap,” katanya.

Ia menilai, tiap desa memiliki karakteristiknya masing-masing yang kalau dikembangkan secara serius akan menjadi potensi pendapatan desa. Untuk mewujudkan itu diperlukan pembinaan dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

Politikus PKB itu menyebutkan BUMDes perlu menggadeng perbankan, BUMN, BUMD, maupun swasta untuk pengembangan pengelolaan hasil usaha seperti bidang pertanian, perkebunan, perikanan dan perekonomian.

“Misal dibidang perikanan, mana perusahaan yang memerlukan bahan baku ikan bisa BUMDes yang menyuplai tentu dengan harga sesuai pasaran. Demikian pula desa yang unggulannya pertanian, ketika panen dibeli perusahaan kemudian diberi merek, kan ini potensi rupiah juga,” sebutnya.

Pihaknya mencontohkan, di beberapa wilayah seperti di Kutai Timur sudah ada BUMDes yang melakukan trobosan seperti mendirikan usaha retail berkonsep modern yakni mini market, dan lainnya.

Apabila pemerintah dan swasta melakukan pendampingan dan kerjasama maka kesejahteraan masyarakat akan semakin mudah terwujud yang secara otomatis berpengaruh pula pada  peningkatan status desa. (adv/hms4)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X