Jenderal Pramono Berjasa Lakukan Modernisasi Alutsista TNI

- Senin, 15 Juni 2020 | 11:20 WIB
Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo
Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo

JAKARTA – Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, siang kemarin (14/6). Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa bertindak sebagai inspektur upacara. Beberapa mantan KSAD juga hadir memberikan penghormatan terakhir.

Seperti Jenderal TNI (Purn) Agustadi Sasongko Purnomo, Jenderal TNI (Purn) Budiman, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo serta Jenderal TNI (Purn) Mulyono. Tokoh militer yang juga Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga ikut mengantarkan almarhum ke TMP. "Keluarga besar TNI AD kehilangan sosok teladan," kata Jenderal TNI Andika Perkasa.

Almarhum merupakan KSAD ke-27 yang bertugas menggantikan seniornya Jenderal TNI George Toistutta. Selama mengabdi di TNI, dia pernah menempati sejumlah posisi strategis. Termasuk di antaranya sebagai komandan jenderal Komando Pasukan Khusus (danjen Kopassus).

Jenderal Andika mengenang sosok Pramono sebagai purnawirawan jenderal yang sederhana. Bersikap apa adanya. Lebih-lebih ketika dia tidak lagi mengenakan baju dinas TNI AD. "Kemauan untuk dilayani sama sekali tidak ada. Ini yang justru membuat kami sebagai penerusnya merasa malu sendiri," tuturnya.

Adik kandung almarhum Ani Yudhoyono itu juga dikenal sebagai sosok yang profesional. Itu terlihat dari jarangnya Pramono menyambangi Markas TNI AD selama menjadi bagian dari Partai Demokrat. "Tapi setelah beliau tidak lagi di parpol, Awal Juni lalu almarhum datang silaturahmi. Momen itu sangat surprise," ucap Andika.

Jenderal Pramono juga disebut meninggalkan banyak prestasi selama memimpin TNI AD. Letnan Jenderal TNI (Purn) Erwin Sudjono dalam sambutannya mewakili pihak keluarga mengatakan, Pramono berhasil membuat TNI AD semakin disegani dengan melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) di tubuh TNI. Selama menjabat KSAD pada periode 2011-2013 dia melakukan modernisasi alutsista besar-besaran.

Di antaranya pengadaan senjata kavaleri berupa Main Battle Tank (MBT) Leopard buatan Jerman.

Juga pengadaan artileri Meriam Caesar 155 berdaya tembak 39 kilometer. Pramono juga mendatangkan Helikopter serbu Apache bikinan Amerika Seikat. Semua pengadaan tersebut menjadi bagian dari program modernisasi alutsista TNI sesuai Rencana Strategis Pertahanan Negara dan program Minimum Essential Force (MEF). "Serangkaian modernisasi ini membuat TNI AD disegani pihak luar," tegas Letjen TNI (Purn) Erwin Sudjono.

Pihak keluarga, sambung dia, juga mendapat banyak testimoni dari sejumlah prajurit dan kolega atas kesederhanaan Pramono. Selain dikenal sederhana, Pramono Edhie juga dikenal sebagai prajurit yang profesional. Saat pilpres 2004, misalnya. Kala itu, dia berdinas sebagai ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri sekaligus maju sebagai capres.

Nah, pada saat yang bersamaan, kakak iparnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga maju sebagai capres. Meski demikian, Pramono, tutur Erwin tetap menunjukkan loyalitasnya kepada presiden.

"Edhie (Pramono Edhie Wibowo) tetap berdinas dengan baik. Tidak pernah sekalipun membawa persoalan politik dalam keluarga," tuturnya.

Sebagai prajurit, papar dia, garis politik mantan Danjen Kopassus itu sangat jelas. Yaitu politik negara.

Ketika purnatugas, almarhum masuk ke partai politik sebagai kader Partai Demokrat. Selama di parpol, dia terus menujukkan sikap profesionalnya dengan tidak pernah memasuki tangsi militer.

Baru pada 2 Juni lalu saat tidak lagi duduk dalam struktural partai, Pramono berkunjung ke Markas Besar (Mabes) TNI AD. Dalam momen silaturahmi itu, Pramono meminta maaf kepada satuannya karena selama lima tahun terakhir dirinya tidak pernah berkunjung. "Almarhum tidak mau prajurit TNI terpengaruh karena masa itu dia aktif sebagai pengurus partai," ungkap mantan Pangkostrad itu.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puncak Arus Balik Sudah Terlewati

Selasa, 16 April 2024 | 13:10 WIB

Temui JK, Pendeta Gilbert Meminta Maaf

Selasa, 16 April 2024 | 10:35 WIB

Berlibur di Pantai, Waspada Gelombang Alun

Senin, 15 April 2024 | 12:40 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Minggu, 14 April 2024 | 07:12 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Sabtu, 13 April 2024 | 15:55 WIB

ORI Soroti Pembatasan Barang

Sabtu, 13 April 2024 | 14:15 WIB
X