PROKAL.CO,
JAKARTA – Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, siang kemarin (14/6). Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa bertindak sebagai inspektur upacara. Beberapa mantan KSAD juga hadir memberikan penghormatan terakhir.
Seperti Jenderal TNI (Purn) Agustadi Sasongko Purnomo, Jenderal TNI (Purn) Budiman, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo serta Jenderal TNI (Purn) Mulyono. Tokoh militer yang juga Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga ikut mengantarkan almarhum ke TMP. "Keluarga besar TNI AD kehilangan sosok teladan," kata Jenderal TNI Andika Perkasa.
Almarhum merupakan KSAD ke-27 yang bertugas menggantikan seniornya Jenderal TNI George Toistutta. Selama mengabdi di TNI, dia pernah menempati sejumlah posisi strategis. Termasuk di antaranya sebagai komandan jenderal Komando Pasukan Khusus (danjen Kopassus).
Jenderal Andika mengenang sosok Pramono sebagai purnawirawan jenderal yang sederhana. Bersikap apa adanya. Lebih-lebih ketika dia tidak lagi mengenakan baju dinas TNI AD. "Kemauan untuk dilayani sama sekali tidak ada. Ini yang justru membuat kami sebagai penerusnya merasa malu sendiri," tuturnya.
Adik kandung almarhum Ani Yudhoyono itu juga dikenal sebagai sosok yang profesional. Itu terlihat dari jarangnya Pramono menyambangi Markas TNI AD selama menjadi bagian dari Partai Demokrat. "Tapi setelah beliau tidak lagi di parpol, Awal Juni lalu almarhum datang silaturahmi. Momen itu sangat surprise," ucap Andika.
Jenderal Pramono juga disebut meninggalkan banyak prestasi selama memimpin TNI AD. Letnan Jenderal TNI (Purn) Erwin Sudjono dalam sambutannya mewakili pihak keluarga mengatakan, Pramono berhasil membuat TNI AD semakin disegani dengan melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) di tubuh TNI. Selama menjabat KSAD pada periode 2011-2013 dia melakukan modernisasi alutsista besar-besaran.