Jadi Masalah, Kaltim Dituntut Genjot Produksi Pangan

- Senin, 15 Juni 2020 | 11:17 WIB
Hamparan padi di Kabupaten Kutai Kartanegara. (IZAK/PROKAL.CO)
Hamparan padi di Kabupaten Kutai Kartanegara. (IZAK/PROKAL.CO)

SAMARINDA- Pangan masih menjadi permasalahan di Kaltim. Untuk itu Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim menggagas gerakan percepatan tanam menuju pencapaian target kemandirian pangan. Terutama padi. Sebab, salah satu target visi Kaltim berdaulat adalah kemandirian dalam urusan pangan.

Plt Kepala DPTPH Kaltim Dadang Sudarya mengatakan, gerakan percepatan tanam untuk meningkatkan produksi padi harus tetap dilakukan. Saat ini, program percepatan tanam dilaksanakan pada April-September, ditargetkan harus ada setidaknya 34 ribu hektare tanaman baru. Realisasi sampai Mei sudah ada 13,1 ribu hektare.

“Gerakan percepatan tanam padi 2020 untuk periode April-September sudah dilakukan di beberapa kabupaten. Yang terbaru di Desa Cipta Graha, Kutai Timur ada 300 hektare percepatan tanam padi,” ujarnya, Minggu (14/6).

Dadang mengatakan, realisasi tanam periode April-Mei untuk Kutai Timur mencapai 1.600 hektare sedangkan Kaltim sebesar 13.301 hektare. Target April-September sebesar 34.523 hektare. Terdiri Paser 3.419 hektare, Kutai Barat 884 hektare, Kutai Kartanegara 11.162 hektare, Kutai Timur 4.150 hektare, Berau 3.902 hektare, Penajam Paser Utara 9.039 hektare, Balikpapan 32 hektare, Samarinda 1.916 hektare dan Bontang 21 hektare.

Dengan program ini, Pemprov Kaltim akan terus membantu para petani agar dapat terus meningkatkan produksi padi. Termasuk membuat program-program inovatif yang belum pernah diusulkan pada tahun-tahun sebelumnya, di antaranya alokasi anggaran untuk demonstrasi plot (demplot) dan uji lapangan.

Program lain bagi para penyuluh pertanian lapangan yang berada di garis terdepan bersama petani pun sudah disiapkan. “Tapi memang tidak bisa terburu-buru, sebab anggaran masih difokuskan pada penanganan Covid-19. Semoga tahun depan program inovasi tersebut sudah bisa kita kembangkan,” tuturnya.

Dia menjelaskan, peningkatan produksi padi harus terus digenjot. Sebab, jumlah produksi masih kurang jika dibandingkan konsumsi beras di Kaltim. Ketersediaan beras hanya 48,86 persen dari kebutuhan penduduk di Kaltim. Upaya-upaya terobosan sangat diperlukan dalam rangka mengakselerasi peningkatan kinerja capaian produksi. Agar menciptakan swasembada beras.

“Namun saya mengapresiasi para petani kita, di tengah pandemi Covid-19 para petani kita tetap melakukan gerakan tanam. Tetap bekerja di lapangan. Meski pun di dalam merebaknya wabah virus corona, perut kita harus tetap diisi. Sehingga para petani sudah tahu betul pentingnya menjaga produksi padi,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X