Memiliki kekurangan tak membatasi Kirana Salsabila untuk berprestasi. Ia banyak menjuarai ajang peragaan busana. Siswi yang baru lulus SMK ini pun produktif. Ia punya akun video berisi tutorial make up dan bahasa isyarat.
LU’LU’UL ISNAINIYAH, Kota, JP Radar Kediri
Jarum jam menunjukkan pukul 14.30 wib. Lewat tengah hari namun belum terlalu sore. Meski begitu, sinar matahari masih terik-teriknya. Jawa Pos Radar Kediri bertandang ke kediaman di kawasan perumahan. Dari jalan raya, lokasinya masuk ke dalam kurang lebih 1 kilometer.
Sepanjang perjalanan disuguhkan pemandangan indah dari Gunung Wilis yang tampak dari sebelah barat. Cukup mudah menemukan rumah di Kelurahan/Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri tersebut. Tampak dari depan, griya bercat krem dengan pagar tertutup berwarna hitam dan setumpuk pasir. Tak lama kemudian, seorang perempuan berkaus pink membukakan pintu gerbang. “Silakan masuk Mbak, dari Radar Kediri ya,” sapanya ramah.
Kemudian mengenalkan diri bernama Diana. Ia ibu dari Kirana Salsabila. Setelah itu, munculah sosok perempuan berjaket kuning dan berkerudung cokelat muda. Dari raut wajahnya, gadis tersebut tersenyum menyambut. Saat kali pertama melihat, orang akan beranggapan perempuan dengan raut wajah yang cantik dan senyum yang ceria.
Namun, siapa sangka di balik kecantikan parasnya dia memiliki keterbatasan yang mungkin tak terlihat secara kasatmata. “Ini anak saya Kirana,” terang Diana memperkenalkan putrinya.
“Ini dia gak bisa bicara karena tunawicara, sama gak bisa dengar. Jadi kalau ngobrol harus kelihatan bibirnya,” jelas sang ibu.
Kirana Salsabila berumur 19 tahun. Ia termasuk anak disabilitas dengan gangguan tunawicara dan tunarungu. Sehingga orang yang baru kali pertama bertemu dengannya tak akan menyadari jika mengalami keterbatasan dalam berbicara dan mendengar. Dan untuk mengajaknya berkomunikasi harus didampingi oleh sang ibu.
Saat ini Kirana baru saja lulus dari sekolah menengah kejuruan (SMK) yang ada di Ngasem, Kabupaten Kediri. Pelajar ini telah menyelesaikan studinya pada tahun 2020 ini. Sejak memasuki SMP dan SMK, sang ibu memang menempatkan anaknya untuk belajar di sekolah umum.
Saat bertanya kepada Kirana, harus melewati sang ini. Itu untuk memperjelas apa yang sedang ditanyakan. “Kamu sekolahnya ambil jurusan apa?” tanya Diana kepada putrinya dengan mimik mulut yang jelas sehingga bisa terbaca.
“Saya ambil jurusan multimedia,” jawab Kirana. Nada suaranya dengan menekankan artikulasi.