JAKARTA– Persebaran virus SARS-CoV-2 membuat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) beralih ke penjualan dalam jaringan (daring). Untuk memperlancar transisi tersebut, Grab Indonesia pun menyediakan aplikasi khusus UMKM. Mereka juga mengajak para pelaku usaha mengelola bisnis secara mandiri.
’’Sekarang ini permintaan secara online lebih tinggi daripada offline. Karena itu, kami meluncurkan GrabMerchant karena kami tahu UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia,’’ ujar Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dalam konferensi pers virtual (11/6).
UMKM, menurut dia, harus terus dimotivasi untuk bertransformasi ke dunia digital. Sampai sekarang, jumlah pelaku UMKM yang sudah memanfaatkan platform daring masih sangat kecil. ’’Hanya sekitar 13 persen,’’ tegasnya.
Mitra GrabFood, GrabMart, logistik, dan GrabKios sudah terintegrasi dalam GrabMerchant. Sekitar 80 persen mitra pedagang juga sudah bergabung dalam layanan anyar tersebut. ’’Tinggal unduh aplikasi dan melakukan pendaftaran mandiri. Isi kelengkapan dokumen serta legalitas,’’ ungkap Head of Marketing GrabFood Indonesia Hadi Surya Koe.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menuturkan bahwa pemerintah pun tengah mendorong UMKM agar lebih melek teknologi. ’’Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk membatasi interaksi sosial. Saya berharap upaya Grab ini mampu memperluas jaringan pemasaran UMKM,’’ jelasnya. (tih/c20/hep)