Surplus Neraca Perdagangan Meningkat

- Rabu, 10 Juni 2020 | 12:34 WIB

SAMARINDA- Meski nilai ekspor pada April lalu mengalami penurunan sebesar 13,88 persen dibandingkan bulan sebelumnya, kinerja neraca perdagangan Bumi Etam masih cukup memuaskan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada April lalu kinerja ekspor-impor Kaltim surplus USD 1,02 miliar. Naik dari bulan sebelumnya yang hanya surplus USD 1,01 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwitjahyono mengatakan, secara kumulatif dari Januari–April 2020 neraca perdagangan daerah ini tercatat surplus sebesar USD 4,09 miliar. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan neraca perdagangan pada periode yang sama tahun lalu yang surplus sebesar USD 4,63 miliar.

“Kita tetap harus bersyukur pada April lalu neraca perdagangan kita tetap surplus USD 1,01 miliar. Sebab, pada bulan tersebut ada tantangan yang besar dari penyebaran virus corona,” ujarnya, Selasa (9/6).

Terpisah, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, setiap bulannya neraca perdagangan Kaltim memang selalu surplus. “Bahkan di tengah ekspor yang melemah seiring permintaan batu bara yang menurun, neraca perdagangan kita tetap surplus,” katanya Selasa (9/6).

Namun sayang, tambah Tutuk, ekspor Kaltim masih sangat tergantung pada satu komoditas, yaitu batu bara. Hal itu membuat nilai perdagangan mengalami fluktuasi, kadang meningkat dan kadang menurun. Seperti diketahui semua orang, Kaltim harus memikirkan alternatif komoditas yang bisa menstabilkan neraca perdagangan.

Pertumbuhan yang selalu surplus harus diimbangi dengan kestabilan, sehingga tidak boleh fluktuatif. “Saat ini masih fluktuatif karena mengikuti harga batu bara yang juga naik-turun. Kalau Bumi Etam relatif mengekspor komoditas mentah dan belum terproses dengan baik, secara alamiah neraca perdagangan akan terus mengecil,” ungkapnya.

Sehingga hilirisasi mutlak dibutuhkan Kaltim agar seluruh komoditas mentah yang diekspor memiliki nilai tambah. Dengan hilirisasi nilai ekspor bisa lebih stabil. Kuncinya hilirisasi jika ingin neraca perdagangan Kaltim tetap surplus dan stabil. Namun, hal itu tidak bisa terjadi dengan sendirinya Bumi Etam butuh membuka investasi seluas-luasnya dari luar daerah.

“Nilai ekspor Kaltim saat ini naik turun, sehingga diperlukan ekspor yang memiliki nilai tambah agar tidak tergantung pada harga internasional,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

 

 

 

Kinerja Neraca Perdagangan Kaltim Tahun Ini

Januari USD 1,03 miliar

Februari USD 1,03 miliar

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X