DUH..!! Bank Dunia Proyeksi RI Tumbuh 0 Persen

- Rabu, 10 Juni 2020 | 10:40 WIB
Ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh 0 persen.
Ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh 0 persen.

JAKARTA– Pertumbuhan ekonomi di negara-negara Asia diproyeksi masih mengalami tekanan. World Bank (Bank Dunia) memprediksi pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Timur dan Pasifik di tahun ini berada di level 0,5 persen.

Bank Dunia menyebut, level itu merupakan yang terendah sejak 1967. Rendahnya proyeksi itu juga mencerminkan adanya tekanan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Dalam laporannya yang dirilis Senin  (8/6), Bank Dunia memprediksi ekonomi Tiongkok melambat menjadi 1 persen tahun ini dan akan rebound ke 6,9 persen pada tahun depan. Indonesia pun mengalami perlambatan ekonomi dan diproyeksi tumbuh 0 persen tahun ini, kemudian rebound menjadi 4,8 persen pada 2021. ‘’Aktivitas ekonomi Indonesia diperkirakan akan landai di tahun ini,’’ papar Bank Dunia.

Aktivitas ekonomi juga diramal akan turun signifikan. Terutama untuk kegiatan ekspor, ekonomi UMKM, hingga sektor yang berbasis pariwisata. Hal itu terutama akan terjadi pada negara-negara seperti Kamboja, Laos, dan Fiji, serta Kepulauan Pasifik lainnya.

‘’Perkiraan penurunan ini juga berkaitan dengan tingginya ketergantungan negara-negara tersebut pada aktivitas pariwisata, remitansi, dan ekspor komoditas,’’ jelasnya. Pandemi diyakini akan memperlambat potensi pertumbuhan di wilayah itu. 

Hal itu disebabkan karena tertekannya investasi dan rantai pasok yang notabene selama ini menjadi motor utama bagi peningkatan produktivitas selama satu dekade belakangan. Bank Dunia bahkan menyebut kondisi bisa jadi semakin memburuk apabila tensi perang dagang kembali memanas.

Dengan kondisi itu, Bank Dunia menyebut kerentanan di beberapa negara di wilayah Asia Timur dan Pasifik. Beberapa risiko seperti peningkatan utang, defisit APBN yang melebar, ketidakpastian aliran modal, dan kepemilikan SBN yang dikuasai investor asing juga patut diwaspadai. ‘’Jika salah satu dari risiko-risiko itu terjadi, maka skenario penurunan pertumbuhan akan membayangi Asia Timur dan Pasifik,’’ tutur Bank Dunia.

Di tengah proyeksi tersebut, Kementerian Perdagangan ikut mewaspadai tren pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina memaparkan bahwa  International Monetary Fund (IMF) memprediksi ekonomi dunia tahun ini akan tertekan hingga negatif 3 persen akibat pandemi virus corona dan perdagangan dunia diprediksi tumbuh negatif 11 persen.

Srie mengatakan bahwa sejauh ini perdagangan Indonesia dinilai masih menunjukan pertumbuhan yang positif. Hal tersebut terlihat dari neraca dagang periode Januari-April 2020 mencatatkan surplus sebesar USD 2,2 juta. Surplus tersebut disumbang oleh peningkatan ekspor produk Indonesia sebesar 0,44 persen (yoy) menjadi USD 53,95 miliar. Sedangkan impor mengalami penurunan 7,78 persen (yoy) menjadi USD 51,71 miliar. "Kalau kita lihat impor di April 2020 ternyata menurun cukup dalam sebesar minus 18,6 persen," ujar Srie.

Lebih detil soal impor, pada periode Januari-April 2020 terdiri dari bahan baku sebesar 75,5 persen, barang modal dan konsumsi masing-masing 15,1 persen dan 9,4 persen dari total impor. Adapun untuk nilai impor bahan baku selama Januari sampai April 2020 mencapai USD 39,05 miliar atau turun 7,3 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara impor barang modal turun 14,1 persen, dan untuk impor barang konsumsi tidak begitu mengalami perubahan dibandingkan periode tahun lalu.

Hal ini yang menurut Srie patut diwaspadai. Dia menjelaskan bahwa penurunan sejumlah impor bahan baku dan barang modal merupakan indikator terganggunya produksi sejumlah industri akibat pandemi Korona. ”Perlu kita waspadai karena menunjukkan kegiatan industri dalam negeri tidak terlalu bergerak dan kemungkinan terganggu,” ujarnya. (agf/dee)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X