JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggandeng Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk menanggulangi berbagai persoalan terkait terorisme. Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar sudah bertemu langsung dengan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur (8/6).
Dalam kesempatan tersebut, Boy mengungkapkan bahwa peran Kopassus dalam penanggulangan terorisme di tanah air sangat penting. Karena itu, kerja sama di antara BNPT dengan Kopassus harus terus terjalin. Bukan hanya di ranah penanggulangan teror, Boy menyebut, pihaknya juga ingin ada kerja sama untuk meningkatkan kemampuan personel. Baginya prajurit Kopassus merupakan salah satu tulang punggung penanggulangan teror di tanah air.
”Agar negara bisa mengelola dan menghadapi potensi ancaman maupun aksi teror, maka tentu diperlukan adanya pembinaan kemampuan dalam bentuk latihan bersama,” ungkap Boy. Detasemen Khusus 81 Kopassus memang terkenal sebagai satuan di bawah Kopassus yang punya spesialisasi antiteror. Seluruh prajurit yang berada di bawah detasemen terseut merupakan prajurit andal, pilihan, dan terbaik.
Tidak heran, BNPT menginginkan kerja sama peningkatkan kemampuan. Menurut mantan kepala Polda Papua tersebut, pelatihan bisa terkait dengan penanggulangan aksi teror atau pelatihan bidang kontra radikalisme. ”Dengan mengedepankan kegiatan di lapangan,” imbuhnya. Menurut dia, radikalisme perlu mendapat atensi karena kerap meresahkan masyarakat. ”Dalam hal ini radikalisme yang mengarah pada perbuatan teror,” tambah dia.
Atas ajakan kerja sama dari BNPT, Cantiasa menyambut baik. Menurut dia, Kopassus siap mendukung berbagai upaya yang sudah dilaksanakan BNPT dalam penanggulangan terorisme. Dia sadar betul, upaya penanggulangan terorisme tidak bisa dilaksanakan sendiri-sendiri. Butuh kerja sama kuat di antara banyak instansi. ”Kopassus siap mendukung dan memperkuat kegiatan BNPT,” jelasnya.
Jenderal bintang dua TNI AD itu pun menyampaikan, kerja sama antara Kopassus dengan BNPT memang harus terus dijaga. Bahkan, tidak sekedar peningkatkan sumber daya manusia atau SDM. Tukar-menukar informasi juga dibutuhkan. ”Sehingga tugas yang diberikan kepada kami bisa dengan kami laksanakan bersama BNPT,” bebernya. Tidak lupa, dia menyebut pencegahan dan deradikalisasi juga harus diperhatikan.
Sebelum menemui danjen Kopassus, Boy juga sudah bertemu langsung dengan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Sejak dilantik menjadi orang nomor satu di tubuh BNPT, Boy memang gencar menemui sejumlah pimpinan lembaga guna membahas kerja-kerja yang bisa dilaksanakan bersama BNPT. Bukan hanya institusi militer, mereka juga sudah membicarakan beberapa hal bersama LPSK. (syn/)