UTBK, Bakal Ada Soal Berbahasa Inggris

- Selasa, 9 Juni 2020 | 12:41 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA – Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) - Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) bakal dilaksanakan secara offline pada 5-12 Juli 2020. Hanya peserta sehat yang diijinkan mengikuti ujian.

Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo menegaskan, tak ada ujian susulan bagi mereka yang terdeteksi sakit saat akan mengikuti ujian di pusat UTBK yang dipilih. Syarat tersebut sudah jadi ketentuan yang ditetapkan oleh LTMPT sejak awal pendaftaran.

”Karena kami tidak ingin ada klaster baru, klaster UTBK,” ungkapnya dalam diskusi online (8/6).

Dia menambahkan, protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat. Pihaknya terus berkoordinasi dengan satgas Covid-19 baik pusat maupun daerah. Karenanya, meski hanya mensyaratkan sehat dengan protokol pengukuran temperature suhu peserta, pengaturan jarak meja computer, dan kewajiban memakai masker saja, namun persyaratan bisa ditambah. Misal, ketika ada prasyarat tambahan dari satgas Covid-19 daerah yang mengharuskan tak cukup masker saja tapi juga sarung tangan. Maka, ketetapan itu harus dilakukan.

Pemeriksaan ini, lanjut dia, bakal diterapkan sejak pintu gerbang perguruan tinggi negeri (PTN) pusat UTBK. Jika sehat dan memenuhi syarat ujian, peserta akan langsung diarahkan menuju ruangan. Bila tidak, diminta untuk kembali pulang.

”Jadi kita keduanya lah, standar minimal kita dipenuhi kemudian juga kebijakan satgas. Kita selalu koordinasi, nanti pakai tim kesehatan satgas,” tuturnya.

Koordinasi ini termasuk ketetapan izin pelaksanaan UTBK di wilayah tersebut. Budi mengatakan, jika nanti saat tanggal pelaksanaan, masih ada daerah yang tidak mengizinkan ujian secara langsung maka bisa ditunda. ”Misalnya, masih di zona hitam atau merah. Nah, itu ya pasti kita akan ambil kebijakan sementara tidak akan kita lakukan pelaksanaan UTBK dulu,” papar guru besar dari Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut.

Dalam kesempata yang sama, Budi turut menyinggung terkait soal ujian. Bukan hanya mengenai tak adanya tes potensi akademik (TPA), tapi juga jenis soal bahasa inggris yang bakal muncul nantinya. Ia mengamini, bahwa dari empat sub test pada tes potensi Skolastik (TPS) akan ada sejumlah soal dalam bahasa inggris.

Kendati begitu, Budi menegaskan, bahwa kemunculan soal berbahasa inggris ini bukan untuk menilai kemampuan seseorang dalam berbahasa inggris. ”Itu hanya bagian dari empat sub test, di salah satunya. Jumlahnya juga tidak banyak. Ya kira-kira 15-20 persen,” jelasnya.

Tak ada tujuan khusus. Hal ini, kata dia, lebih untuk menghargai apa yang sudah siswa peroleh selama belajar di sekolah menengah atas (SMA). Menurutnya, ada sejumlah pihak yang sempat protes karean mata pelajaran tersebut sempat ada namun tak muncul di UTBK. ”Ya mohon maaf yang pinter bahasa inggris itu kalo tidak ada itu protesnya macem-macem gitu lah,” katanya.

Selain itu, bakal ada pengurangan waktu ujian. Nantinya, TPS bakal dilaksanakan dalam kurun waktu 105 menit dari sebelumnya 120 menit. Tak perlu khawatir, pengurangan ini bakal diikuti dengan perampingan jumlah soal ujian. (mia)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X