DUH..!! Harga TBS Kembali Anjlok 11 Persen

- Selasa, 9 Juni 2020 | 12:39 WIB

SAMARINDA- Kabar kurang sedap menghampiri petani kelapa sawit di daerah. Bulan ini, harga kelapa sawit berpotensi kembali melemah melanjutkan tren buruk pada Mei lalu di mana harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit berada di rentang Rp 1.231-1.396 per kilogram (kg). Turun 11 persen dibandingkan April lalu di level RP 1.562 per kilogram

Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad mengatakan, harga TBS mengalami penurunan sejak awal tahun. Penurunan ini tak lepas dari melemahnya harga crude palm oil (CPO) yang disebabkan turunnya permintaan minyak kelapa sawit saat pandemi. Namun, penurunan ini dianggap fluktuasi bulanan biasa. Sebab, hanya bersifat penundaan ekspor, bukan pembatalan.

“Penurunan harga TBS ini merupakan imbas dari wabah Covid-19 yang menyebabkan penurunan permintaan CPO. Selain itu, harga kelapa sawit juga dipengaruhi hasil panen dari umur pohon. Semakin tua umur pohon kelapa sawit, maka semakin tinggi pula harga TBS yang dibeli perusahaan,” ungkapnya, Senin (8/6).

Seperti diketahui, CPO menjadi salah satu indikator yang digunakan untuk mengatur harga TBS di tingkat petani. Jadi jika CPO menurun, maka TBS pasti akan mengikuti. Jika dirincikan harga TBS yang dipanen per umur pohon pada Mei lalu, yakni untuk umur tiga tahun Rp 1.231 per kg, umur empat tahun Rp 1.316 per kg, umur lima tahun Rp 1.321 per kg, umur enam tahun Rp 1.335 per kg.

Selanjutnya, umur tujuh tahun Rp 1.343 per kg, umur delapan tahun Rp 1.353 per kg, umur sembilan tahun Rp 1.380 per kg, dan umur sepuluh tahun ke atas Rp 1.396 kg. “Penurunan TBS merupakan hal wajar, fluktuasi harga bulanan selalu terjadi. Apalagi saat ini memang harga CPO juga menurun,” terangnya.

Terpisah, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kaltim Muhammadsjah Djafar mengatakan, pihaknya tetap yakin industri kelapa sawit masih berada dalam kondisi stabil meskipun harga sedang mengalami penurunan. Sebab ketahanan industri sawit sudah teruji, saat ini belum ada PHK yang terjadi di industri sawit, serta lini produksi yang tetap efisien.

Memang pada masa pandemi corona ekspor CPO menurun 20 persen. Namun penurunan itu hanya sikap menunda ekspor saat pandemi. Gapki mencatat, produksi minyak sawit pada Maret menurun 0,9 persen dari produksi Februari 2020. Lalu harga CPO turun dari rata-rata USD 722 pada Februari, menjadi USD 636 per ton pada Maret.

“Peningkatan efisiensi di semua sisi pasti dilakukan. Namun, seluruh buah yang dihasilkan petani tetap diterima oleh perusahaan. Penurunan TBS saat ini merupakan fluktuasi harga biasa yang kerap terjadi setiap bulannya,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

 

Dipengaruhi Pasar

Menurunnya permintaan minyak kelapa sawit dari negara pengimpor seperti Tiongkok dan India dibarengi melimpahnya produksi membuat harga tandan buah segar di level petani terus mengalami penurunan.

Harga TBS (Rp/Kg)

Januari 1.787

Februari 1.768

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Eksistensi Usaha Minimarket Kian Tumbuh

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20 WIB

Harga Daging Sapi di Kutai Barat Turun

Sabtu, 27 April 2024 | 10:00 WIB

BI Proyeksikan Rupiah Menguat di Kuartal III

Sabtu, 27 April 2024 | 09:01 WIB

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB
X