Setelah setahun tanpa kejelasan, megaproyek Grass Root Refinery (GRR) di Kota Taman akhirnya resmi ditunda.
---
BONTANG - Pertamina akhirnya menunda pembangunan proyek kilang baru atau grass root refinery (GRR) di Bontang. Sebab, mitra perusahaan, Overseas Oil and Gas LLC (OOG), mengundurkan diri dari proyek tersebut.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang mengatakan, kerja sama dengan perusahaan migas asal Oman itu terpaksa dihentikan. Dengan kondisi tersebut, Pertamina memilih menunda proyek kilang Bontang.
“Partner tidak bisa melanjutkan, kami hold dulu dan kaji kebutuhannya seperti apa," ujar Tallulembang melalui konferensi pers virtual pada Jumat (5/6).
Selain itu, Pertamina masih menunggu data terbaru tentang besaran supply and demand minyak ke depan sebelum kembali melanjutkan rencana pembangunan kilang Bontang.
“Kami lihat perkembangan selanjutnya, kebutuhan supply demand seperti apa. Ketika sudah clear, baru nanti bicara dengan stakeholder lagi. Jadi lihat perkembangan selanjutnya," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Pertamina bakal mencari mitra baru untuk Kilang Bontang.
Menurut dia, OGG tidak serius menggarap proyek tersebut. Hal itu terlihat dari tidak adanya perkembangan proyek kilang Bontang yang digarap Pertamina dengan OOG. Dengan alasan tersebut, pemerintah meminta Pertamina mencari mitra baru.
“Tidak kredibel mereka, kan sudah berapa tahun nih tidak jadi. Nanti bisa masuk dari Abu Dhabi," kata Luhut pada awal Maret.
Luhut menyatakan ada dua perusahaan asal Uni Emirat Arab yang berpeluang menjadi mitra Pertamina di proyek kilang Bontang, yaitu Mubadala dan Abu Dhabi National Oil Company atau Adnoc. Namun, kedua perusahaan belum ada yang menjadi mitra Pertamina di proyek Kilang Bontang.
Kilang Bontang sebelumnya adalah bagian di antara enam megaproyek Pertamina yang terdiri atas empat pengembangan kilang existing yakni Refinery Development Master Plan (RDMP) serta dua kilang baru Grass Root Refinery (GRR) Tuban dan Bontang.
Bahkan Pertamina sempat menggandeng mitra untuk membangun yakni Overseas Oil and Gas LLC (OOG) asal Oman yang telah menandatangani perjanjian Framework Agreement pada 2018. Namun, berdasar dokumen tentang rencana pembangunan kilang, masa Framework Agreement telah habis pada 2019. (*/edw/rdh/k16)