Tiga bulan lebih atlet tinju Kaltim berlatih tanpa uji tanding. Imbas pandemi Covid-19, para petarung kita di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua ini hanya menjalani latihan fisik dan teknik secara mandiri di Sasana Tinju Lembuswana, Tenggarong.
MESKI tetap rutin berlatih, Jihan Mainong cs mengaku jenuh dengan rutinitas yang sama setiap harinya. Untuk itu, program uji tanding menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu.
“Kalau ditanya bosan, atlet kami semua bosan dengan materi latihan yang hampir sama setiap harinya. Ditambah lagi selama tiga bulan terakhir mereka tidak beruji tanding. Bisa dibayangkan betapa bosannya mereka, tapi namanya kewajiban, ya, harus dilakukan,” ujar pelatih tinju Kaltim, Fahrudi.
Fahrudi mengatakan sudah menyusun jadwal uji tanding melawan atlet wushu dari Samarinda, sore ini. Meski beda disiplin cabang olahraga (cabor), Fahrudi mengutarakan, kondisi itu tidak mengurangi antusiasme petinjunya untuk tampil maksimal.
“Kalau lawan atlet wushu sebenarnya sudah biasa. Karena mereka (atlet wushu) juga perlu lawan tanding. Dari cabor memang beda, tapi untuk tekniknya tidak jauh berbeda. Hanya anak wushu tidak boleh memakai kaki saja saat menghadapi atlet tinju,” imbuh Fahrudi.
Lewat uji coba sore nanti, Fahrudi mengaku ingin melihat sejauh mana perkembangan para petinjunya. “Kita mau lihat sejauh mana atlet ini menguasai teknik yang sudah didapat dalam latihan,” pungkasnya. (don/ndy/k8)