Data-data detail kejadian terkini penting diakses dengan mudah. Beberapa orang menyediakan diri untuk menjadi penyalur informasi-informasi itu kepada publik.
DENNY SAPUTRA, Samarinda
Tak banyak yang memilih bertahan bersama Tim Command Center 112. Pekerjaan cukup menantang lantaran lingkup yang harus ditangani memang lebih luas. Salah seorang yang tetap teguh pada pendirian adalah Robby Rudiansyah. Dia berasal dari Disdamkar Samarinda.
Robby bergabung sejak awal dengan tim ini. Bersama rekannya, Tony. Robby dan Tony adalah dua yang tersisa dari empat orang yang ditugaskan di tim tersebut. “Mungkin karena di sini pekerjaannya cukup menantang karena lingkup yang ditangani lebih luas,” ucapnya.
Sebelum pandemi, dia mengaku sempat kembali ke satuannya. Namun, karena keperluan personel di 112 cukup genting, akhirnya Robby kembali ditugaskan penuh ke 112. Soal bekerja di lapangan, diakuinya, bukan menjadi batasan. Meski berkantor, kebijakan pimpinan Command Center yang cukup fleksibel membuat pekerjaannya juga mudah.
Bahkan saat banjir di Samarinda Lebaran lalu, Robby bersama beberapa orang bergabung bersama relawan membagikan makanan bagi korban. “Kami tinggal di Posko 2 Damkar Samarinda. Itu juga yang membuat kami bisa sigap turun ke lapangan membantu masyarakat yang memerlukan pertolongan,” ucapnya.
Dia berbagai cerita dukanya saat banjir tersebut. Dia mesti menunda Lebaran ke rumah orangtuanya demi tugas kemanusiaan. “Ada donatur yang mau membagikan sumbangan, kami pun buka posko saat Lebaran. Setelah itu, baru longgar dan mendatangi orangtua di Jalan Lambung Mangkurat, Samarinda Ilir,” ucapnya.
Sedikit berbeda dengan kisah Andriani, yang merupakan ASN dari Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda. Dia diperbantukan ke 112 sekitar pertengahan Maret.
“Saat itu ada penugasan dari dinas karena di sini (112) perlu tambahan tim. Kami diutus berempat dari Diskes (Dinas Kesehatan),” ujarnya.
Terkait keberadaan Command Center 112 dari sisi pelayanan kesehatan diungkapnya sangat membantu. Sebab, bisa diperoleh data-data detail terkait dengan kejadian. Misalnya saat penelepon melaporkan gejala Covid-19, bisa ditelusuri per kelurahan hingga per kecamatan.
“Artinya bisa diketahui ada orang datang dengan gejala, dan informasi tersebut kami sampaikan ke tim Covid-19 di Diskes Samarinda untuk mereka tindak lanjuti,” ucapnya.