Pegawai BPKAD Mengapung di Sungai Mahakam

- Jumat, 5 Juni 2020 | 13:30 WIB
PERISTIWA: Mokosandi ditemukan tewas terapung di permukaan Sungai Mahakam Kampung Sebelang, Kecamatan Muara Pahu, kemarin sore.
PERISTIWA: Mokosandi ditemukan tewas terapung di permukaan Sungai Mahakam Kampung Sebelang, Kecamatan Muara Pahu, kemarin sore.

SENDAWAR - Berniat pergi berobat ke Samarinda, Mokosandi (42) yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) di salah satu instansi Pemkab Kutai Barat (Kubar), tewas. Korban yang memiliki tiga anak ini ditemukan mengapung di permukaan Sungai Mahakam Kampung Sebelang, Kecamatan Muara Pahu, Kubar, Kamis (4/6) sekira pukul 17.40 Wita.

Sehari sebelumnya, Rabu (3/6), korban sempat memberi tahu saudaranya untuk pergi ke Samarinda, berobat menggunakan kapal taksi bertolak dari Dermaga Melak.  Dalam perjalanan sejak malam hingga siang harinya, pihak keluarga korban sempat merasa aneh.

Korban tak kunjung memberikan informasi kepada istrinya. Apakah sudah tiba di Samarinda atau bagaimana. Hal ini membuat pihak keluarga mencari tahu keberadaan korban. Hingga mendapatkan informasi korban ditemukan tewas. 

Hingga berita ini dilaporkan, korban masih dievakuasi dari lokasi ditemukan untuk disemayamkan di rumah duka di RT 4 Kelurahan Simpang Raya, Kecamatan Barong Tongkok, Kubar.  

"Kamis sore sekira pukul 17.30 Wita, ada laporan korban ditemukan dalam keadaan tertelungkup di permukaan air Sungai Mahakam dalam kondisi tak bernyawa," ungkap Kapolsek Muara Pahu AKP Jumali saat dihubungi Kaltim Post, kemarin.

Atas temuan tersebut, ditambahkan Kapolsek,  pihaknya langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP) berkoordinasi dengan tim terkait untuk mengevakuasi dan membawa jenazah Mokosandi menuju rumah sakit.

"Korban memang PNS sesuai KTP-nya. Namun, entah yang jelas di instansi mana. Kata warga yang kenal, korban bekerja di Kantor BPKAD Kubar, udah gitu aja," ujar Kapolsek.

Terpisah, Kepala BPKAD Kubar Sahadi membenarkan korban adalah pegawainya. Bahkan sebelum meninggal, korban sempat meminta izin untuk berobat ke Samarinda. "Istri korban tadi sore ada menelepon saya, untuk memberitahukan bahwa suami telah tiada. Makanya saya langsung ke rumah mendiang," ungkap Sahadi.

"Dia (korban) adalah kassubag Kasda di BPKAD. Dia orangnya baik tidak pernah neko-neko. Saya prihatin sekali dengan kabar seperti ini. Sebelumnya memang sempat bicara kalau beliau ada sakit kulit (semacam cacar) makanya diizin untuk berobat, ya saya izinkan,” tandasnya. (rud/kri/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X