Ribuan Usaha Kecil Babak Belur

- Jumat, 5 Juni 2020 | 12:08 WIB
TERDAMPAK: Sejumlah pelaku usaha kecil di Kutim terdampak Covid-19, terutama di sektor kuliner. Lela Ratu Simi/KP
TERDAMPAK: Sejumlah pelaku usaha kecil di Kutim terdampak Covid-19, terutama di sektor kuliner. Lela Ratu Simi/KP

Wabah Covid-19 memukul telak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kutim. Sebanyak 6.031 usaha kecil babak belur, terutama di sektor usaha kuliner.

 

SANGATTA–Sejumlah upaya dilakukan pemerintah untuk memulihkan kondisi ini. Sebagian besar di antaranya mengalami kerugian karena merosotnya omzet, sebagian lagi kehabisan modal. Bahkan, ada yang menutup usahanya.

Kepala UKM dan Koperasi Kutim Muhammad Husaini mengatakan, hasil penelitiannya di lapangan hampir semua sektor terdampak dari wabah corona. Namun, untuk di Kabupaten Kutim angka tersebut tergolong sangat tinggi. "Data yang kami punya sampai 6.000 lebih UMKM yang terdampak," kata Husaini.

Menurut dia, pelaku usaha sangat penting untuk dibangkitkan. Bahkan, sejumlah upaya akan digalakkan untuk memberi bantuan dan stimulan. Juga, beberapa usulan sudah disampaikan ke provinsi dan pemerintah daerah semata untuk kembali menumbuhkan perekonomian daerah.

"Bantuan yang sangat relevan untuk menanggulangi adalah bantuan sembako yang lebih dulu telah disampaikan. Kemudian tahap recovery juga sangat penting, kami akan upayakan memberi bantuan perkuatan modal," ujar dia.

Modal pinjaman dengan bunga nol persen merupakan harapan yang dapat diberikan oleh pihaknya pada pelaku usaha menengah ke bawah. Pasalnya, hal itu dirasa sangat efektif untuk memberi bantuan. "Kami harap bisa memberi bantuan perkuatan modal, supaya beda dari yang lain. Juga bisa dinikmati dan meringankan mereka. Nanti kami bahas," harap Husaini.

Sebelumnya, Sekkab Kutim Irawansyah mengaku tidak tinggal diam. Pemerintah tengah mengkaji dan menyiapkan anggaran. Segala persiapan dilakukan oleh pemkab dalam menyambut new normal. Tidak tanggung-tanggung, anggaran Rp 20 miliar akan digelontorkan untuk pemulihan ekonomi.

Irawan, sapaan karibnya, menyampaikan kebutuhan sudah dianggarkan melalui rapat gugus tugas. Bahkan, melibatkan dinas terkait untuk melakukan pendataan terlebih dahulu. "Kita harus mulai bergerak kasihan pedagang, meskipun kemampuan pemerintah terbatas," tuturnya.

Adapun upaya pemulihan ekonomi tersebut meliputi kebutuhan dasar pelaku usaha kecil dan menengah. Terlebih bagi mereka yang pendapatannya menurun karena terdampak karena wabah pandemi, seperti penjual pentol, bakso, maupun pedagang keliling lain.

"Bantuan pemulihan ekonomi biasanya sekali saja, nanti entah bantuan modal atau pengurangan bunga kredit. Anggaran ini diperuntukkan bagi pedagang kaki lima atau usaha kecil menengah (UKM)," jelasnya.

Perihal itu, pihaknya akan mendistribusikan anggaran sesuai pemetaan data pada bulan ini. Seluruhnya akan menyesuaikan data yang telah dihimpun oleh OPD terkait. 

"Bulan ini mudah-mudahan bisa dilakukan. Tahapan pertama ini sudah didata oleh dinas koperasi. Hanya saja saya kurang hafal jumlahnya berapa," terangnya. (*/la/dq/kri/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X