BALIKPAPAN – Kebijakan penutupan sementara ruas jalan utama yang berjalan sekitar dua bulan terakhir mendapat komentar dari DPRD Balikpapan. Wakil rakyat di legislatif ini menilai bahwa penutupan jalan tidak efektif. Sehingga menyarankan agar Pemkot Balikpapan segera melakukan evaluasi.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menuturkan, semua kebijakan tentu pasti akan melewati evaluasi. Apalagi kebijakan ini memang bersifat sementara. “Tugas kita mengambil kebijakan, laksanakan, lalu evaluasi. Ada yang kita perpanjang, tambah atau kurangi,” ungkapnya.
Menurutnya, tidak hanya soal penutupan ruas jalan, berbagai kebijakan lainnya masih dalam tahap evaluasi. Mengingat Balikpapan akan mulai menerapkan fase relaksasi atau pelonggaran. Salah satunya kegiatan di rumah ibadah yang akan kembali berjalan sebagai persiapan new normal.
“Di mana-mana mulai ada pelonggaran, jadi nanti evaluasinya (penutupan jalan) mengarah ke pelonggaran,” ujarnya. Dia menuturkan, melihat situasi Covid-19 ini membuat berbagai kebijakan masih terus melewati evaluasi. Sehingga tidak ada yang tetap alias seumur hidup.
Namun untuk kapan perubahan berjalan, pihaknya masih mempertimbangkan dan perlu melihat waktu pelaksanaan mendatang. “Semua kebijakan tidak ada yang tidak efektif, walau memang lihat se-Indonesia ini tidak ada kebijakan yang benar-benar sempurna,” tegasnya.
Wali Kota Balikpapan dua periode ini menyebutkan, setiap kebijakan memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebab, kondisinya saat ini menghadapi hal baru. Berkaca pada pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta, Bandung, dan Surabaya saja masih menjadi persoalan.
Dampaknya saat banyak jalan utama ditutup membuat keramaian di jalan ‘tikus’. Hal ini juga terjadi di Kota Minyak, imbas dari Pemkot Balikpapan melakukan sistem buka tutup jalan terutama ruas kota. “Padahal tujuannya supaya masyarakat harusnya tidak keluar, tapi tetap keluar akhirnya jalan tikus padat,” imbuhnya. (gel/ms/k15)