Delapan Positif Corona di Fase Relaksasi

- Kamis, 4 Juni 2020 | 15:25 WIB
-
-

INI menjadi warning bagi masyarakat maupun pemerintah yang memulai relaksasi pandemi corona. Setelah beberapa hari jumlah kasus sembuh di Kaltim lebih banyak daripada kasus positif Covid-19, kemarin (3/6), jumlah kasus positif lebih banyak dibandingkan kasus sembuh. Kasus sembuh sebanyak dua orang yang berasal dari Kutai Timur. Keduanya dari Klaster Gowa. Merupakan perempuan yang berusia 50 dan 48 tahun.

Sementara itu, Samarinda yang tengah melakukan relaksasi pun menjadi kota penyumbang kasus positif terbanyak. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi M Ishak mengungkapkan, penambahan kasus positif sebanyak 13 kasus. Perinciannya, satu kasus positif dari Kutai Barat (Kubar) dengan kode KBR 22.

Pasien itu merupakan kasus orang tanpa gejala (OTG) yang ditetapkan oleh dokter penanggung jawab pasien (DPJP) dan Diskes Kutai Barat. Kasus selanjutnya, Balikpapan terdapat tiga kasus positif. Masing-masing pasien dengan kode BPN 65 (laki-laki 33 tahun), BPN 66 (laki-laki 50 tahun), dan BPN 64 (perempuan 35 tahun) yang juga berstatus OTG.  Kemudian, Bontang satu kasus. Yaitu, BTG 13 (laki-laki 30 tahun). Juga merupakan OTG.

Terakhir, Samarinda 8 kasus. "Delapan kasus berasal dari Klaster ABK (anak buah kapal) Bali Kuta, merupakan kasus OTG yang ditetapkan DPJP dan Diskes Kota Samarinda dengan hasil rapid test  reaktif. Seluruh Kasus dirawat di RS Karantina Bapelkes sejak 2 Juni 2020," jelas Andi.

Lanjut Andi, kedelapan orang ini menjadi bagian Klaster ABK Bali-Kuta Samarinda.  Klaster ini berbeda dengan Klaster ABK Amerta Balikpapan. Sementara itu, dijelaskan Plt Kepala Diskes Samarinda Ismed Kusasih, delapan ABK tersebut tidak ber-KTP Samarinda. Mereka memiliki riwayat perjalanan kapal dari Makassar ke Balikpapan lalu ke Samarinda.

Ismed menjelaskan runut mulanya. Dikatakan, sebelumnya dilakukan screening awal oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Samarinda pada 28 Mei 2020. Lalu, screening lanjutan oleh tim lab lapangan Covid-19 sehari kemudian.

"Lalu, delapan orang ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) karena Rapid IFA positif. Delapan orang ini tidak berdomisili di Samarinda dan tak pernah turun kapal karena diberlakukan karantina kapal oleh KKP Samarinda, ABK yang lain sudah di-tracing, hasilnya negatif," terang Ismed.

Lalu, swab test dilakukan di atas kapal. Pada 2 Juni 2020, 8 orang ini terkonfirmasi hasil swab-nya positif. Semua dirawat di RS Karantina dalam keadaan baik. Dijelaskan Ismed, terkait fase relaksasi di Samarinda, bukan berarti pihaknya mengendurkan pemeriksaan. Diskes tetap bergerilya melakukan rapid test dan swab test massal.

"Itu juga artinya di fase relaksasi ini kita terus dan terus mencari," ucapnya. Seperti, kemarin saja, Samarinda mencatat 83 kasus negatif dari hasil swab massal. Rangkaian swab massal pun akan dilakukan pihak Diskes Samarinda ke titik-titik rawan. (nyc/riz/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X