SAMARINDA–Tak ada yang mengira jika Sumaryati, perantau asal Grobogan, Jawa Tengah, sudah terbujur kaku di kamar indekosnya, Jalan Gatot Subroto, Nomor 17, Gang 16, RT 25, Kelurahan Bandara, Kecamatan Sungai Pinang.
Perempuan 36 tahun itu memang dua hari sebelumnya terlihat kurang sehat. Jasad perantau yang menginjakkan kakinya di Kota Tepian sejak setahun lalu itu ditemukan Rabu (3/6) sekitar pukul 10.00 Wita. "Dua hari lalu datang ke indekos, gemetaran di depan pintu. Ditanya, katanya sudah seharian enggak makan," ucap Ninin Wulandari (50), pemilik indekos. "Saya sempat berikan makanan, sehabis itu terlihat sehat. Dia sempat cerita kecopetan," sambungnya.
Perantau yang bekerja sebagai pegawai swasta itu tak memiliki identitas lainnya. Hanya buku nikah yang tersisa. Tak hanya Ninin, para penghuni kamar indekos hendak membantu. Membelikan tiket untuk pulang ke kampungnya, setelah urusan dokumen kehilangan selesai. Nahas, belum juga niat baik terlaksana, Sumaryati ditemukan tewas.
Dikonfirmasi terpisah, Koordinator Kedaruratan dan Logistik Tim Gugus Tugas Covid-19 Ifran yang melakukan evakuasi mengatakan, mendapatkan laporan warga yang meninggal dalam kamar indekos. Warga sekitar enggan mendekat lantaran takut. "Evakuasi kami lakukan sesuai standar Covid-19, sebagai bentuk antisipasi dengan kondisi saat ini. Korban dibawa ke RSUD AW Sjahranie," singkatnya. (*/dad/dra/k8)