SAMARINDA. Penerapan kondisi hidup normal baru atau new normal saat pandemi covid-19, dipastikan belum bisa diterapkan di Kaltim. Pasalnya, kondisi penyebaran virus covid-19 secara umum belum mengalami penurunan secara signifikan.
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya’qub mengatakan, untuk menerapkan kehidupan normal baru, ada persyaratan yang harus dipenuhi. Kaltim saat ini belum siap menerima kebijakan tersebut.
“Kaltim belum masuk kriteria untuk bisa diterapkan kehidupan normal baru. Alasanya, tingkat penyebaran virus corona ini masih tinggi. Sedangkan syarat utama itu, tingkat penyebaran harus di bawah satu. Sementara Kaltim saat ini, tingkat penyebaran dari satu orang masih bisa berpotensi menyebar lebih dari satu orang lainnya,” terang Rusman.
Memasuki kondisi hidup normal baru kata dia, harus dipersiapkan secara matang. Khususnya fasilitas kesehatan, tenaga medis, dan lainnya. Karena ketika terjadi kegagalan misalnya, maka hal itu akan jadi masalah.
“Samarinda misalnya, harus dikaji dengan matang, jangan gegabah mau menerapkan new normal. Bisa saja, pasca lebaran ini ada peningkatan drastis, karena seminggu sebelum lebaran masyarakat terlihat banyak beraktifitas di luar rumah,” beber Rusman.
Untuk itu, Politikus PPP ini berharap, Pemprov Kaltim maupun pemerintah kabupaten dan kota se Kaltim tidak gegabah dan latah menerapkan hidup normal baru jika belum memahami dan menguasai peta kondisi penyebaran virus corona di daerah sesungghunya.
Menurutnya, Kaltim belum bisa menerapkan new normal, bukan karena tidak optimis. Tetapi lebih kepada meningkatkan kewaspadaan dan tidak ingin mengambil resiko. “Untuk penerapan hidup normal baru, ada keriteria yang cukup ketat. Ada persyaratannya, dan tidak sekedar berdasarkan selera masing-masing daerah,” sebutnya.
Rusman menyebutkan, kondisi Samarinda saat ini masih terus terjadi peningkatan angka orang yang positif. Artinya bahwa, benar terjadi penurunan angka kenaikan secara umum. Tetapi, belum ada jeda mengenai penambahan dalam seminggu atau sepuluh hari berturu-turut. “Hal itu patut diwaspadai. Sehingga, jujur saja Samarinda agak susah kalau mau dikatakan siap menerapkan kehidupan normal baru,” sebut Rusman.
Ia juga mengakui bahwa, rapat beberapa waktu lalu dengan Pemprov Kaltim disepakati, selain belum bisa menerapkan new normal, pamerintah juga tidak ada keinginan untuk melaksanakan pembelajaran di sekolah kalau tidak ada rekomendasi dari dinas kesehatan. (adv/hms6)