RIO DE JANEIRO – Rencana Manchester City meluaskan jejaring klub miliknya tertunda. Gara-garanya klub yang dibidiknya tersebut terlilit hutang dan di masa pandemi Covid-19 pihak klub memilih mengirit pengeluarannya.
Seperti diberitakan Sports Illustrated (SI) kemarin (2/6) klub Brasil Botafogo diincar menjadi klub sembilan yang diakuisisi oleh City Football Group (CFG). Keterangan itu pertama kali muncul dari jurnalis Jorge Nicola
“Saya menerima kabar ini dari salah satu eksekutif CFG. Dia berkata kepada saya kalau Botafogo ini sudah lama diinginan namun belakangan CFG menyadari kalau Botafogo punya hutang sekitar GBP 150 juta (Rp 2,71 triliun),” kata Nicola dikutip Fogaonet.
Dengan tanggungan hutang sebesar itu, lanjut Nicola, bukan langkah awal yang bagus ketika CFG ingin mengembangkan bisnis di kawasan Brasil ataupun Amerika Selatan. “Mereka (CFG, red.) tak mau merugi sejak memiliki klub tersebut,” ujar Nicola.
Kabar soal ekpansi CFG ini memang bikin banyak pihak bertanya-tanya. Seberapa banyakkah uang yang dimiliki CFG atau bos City Sheikh Mansour. Padahal baru awal bulan lalu CFG menjadikan klub level kedua kompetisi Belgia Lommel SK sebagai ‘anak CFG” kedelapan.
Nah, sebetulnya di kawasan Amerika Selatan ini CFG sudah memiliki klub satelit. Tepatnya klub Uruguay. Yakni Club Atletico Torque. Per 20 Januari tahun ini klub itu bernama Montevideo City Torque.
“Botafogo jelas beda kelas dengan CA Torque. Botafogo adalah klub legendaris yang melahirkan nama-nama juara dunia seperti Mane Garrincha, Jairzinho, dan Nilson Santos,” tutur Nicola.
Di sisi lain, kegagalan melakukan akuisisi kepada Botafogo membuat CFG dikabarkan beralih buruan kepada klub level kedua kompetisi Rusia atau Prancis. Alasan harga yang lebih murah jadi alasan buat CFG jika mencaplok klub bukan di level tertinggi kompetisi satu negara. (dra)